Solusi Rektor Unsyiah untuk KEK Arun
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Samsul Rizal MEng menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun hingga saat ini masih berjalan ditempat meski KEK sudah berjalan 2 tahun.
"Ya walapun sudah ada direktur yang diangkat untuk pengelolaan KEK, tetapi masih stagnan," katanya.
Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah karena Pemerintah Aceh harus menyerahkan saham untuk KEK Arun namun Pemerintah Aceh belum mempunyai dana untuk itu.
"Sebenarnya ada beberapa dana dari Pemerintah Aceh yang bisa ditempatkan menjadi saham pada KEK Arun, seperti dana pendidikan yang jumlahnya mencapai Rp 1,2 triliun , dana tersebut sempat juga diminta menjadi dana abadi namun tidak disetuji Mendagri. Namun untuk menempatkan dana untuk saham KEK butuh komitmen bersama antara Pemerintah Aceh dan DPRA," kata Samsul Rizal.
Dikatakan Rektor, karena tidak ada saham dari Pemerintah Aceh maka tiga perusahaan lainnya yang tergabung dalam KEK Arun tidak akan jalan, ketiga perusahaan yang dimasud adalah Pelindo, Pertamina dan Pupuk Iskandar Muda.
Solusi lain menurut Rektor agar KEK berjalan adalah Pemerintah Aceh dalam hal ini Plt Gubernur Aceh meminta kepada Presiden agar seluruh atau sebagian aset Arun itu dipinjampakaikan untuk Pemerintah Aceh minimal selama 20 tahun. Sehingga itu menjadi modal bagi Aceh untuk bernegosiasi dengan perusahaan tiga perusahaan itu.
Rektor melihat hingga saat ini belum ada master plan yang sudah dibuat terkait KEK Arun, sehingga masih berjalan di tempat.
Samsul menambahkan, di kawasan KEK itu sebenarnya ada pelabuhan Krueng Geurukuh yang bisa dioperasikan secara maksimal, dimana saat ini pelabuhan itu hanya bisa dipakai untuk ekspor.
"Plt Gubernur Aceh harus meminta agar pelabuhan itu juga bisa mpor. lebih tepatnya memita kebijakan khusus. Kemudian beberapa kawasan yang juga harus dihidupkan kembali, katakanlah kertas kraft, kalau kurang bahan baku disana bisa langsung impor lewat pelabuahan itu," katanya.
Rektor Unsyiah dua periode itu yakin jika KEK berjalan dengan baik maka perekonomian di kawasan itu akan tumbuh kembali. Denyut ekonomi Arun akan kembali berdetak, masyarakat Aceh akan menerima manfaatnya.