kip lhok
Beranda / Liputan Khusus / Indepth / Jokowi Tidak Anulir 6 PSN di Aceh

Jokowi Tidak Anulir 6 PSN di Aceh

Rabu, 24 Oktober 2018 16:05 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: setkab.go.id


Adli Abdullah, akademisi yang juga Ketua Dewan Pimpinan daerah (DPD) Barisan Relawan Jalan Perubahan (BARA JP) Propinsi Aceh, membuat Aceh seketika hsiteria. Tidak tanggung-tanggung, mantan Sekjend Panglima Laot Aceh itu menyebutkan bahwa enam paket proyek Strategis Nasional (PSN) di Aceh akan dikeluarkan dari perencanaan Pemerintah Pusat.

 Dalam keterangan persnya kepada salah satu media massa lokal berbasis cetak, Adli Abdullah, Sabtu (20/10/2018) mengatakan bahwa ada 53 PSN yang akan dikeluarkan dari 223 proyek PSN yang total investasinya mencapai Rp 4.150 triliun. Dari 53 PSN yang akan dikeluarkan tersebut, enam di antaranya berada di Aceh.

Adapun keenam PSN Aceh yang terancam dikeluarkan atau dicoret dari daftar PSN itu adalah jalan tol Sigli-Banda Aceh, jalan tol Binjai-Langsa, jalan tol Langsa-Lhokseumawe, jalan tol Lhokseumawe-Sigli serta dua buah bendungan, yakni bendungan Rukoh dan Tiro.

 Adli hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bara JP di Jakarta pada 15 Oktober 2018. Dalam rakernas itu dibicarakan bahwa menjelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Jokowi tahun depan dia tidak ingin ada PSN terbengkalai dan tidak selesai.

"Nah, itulah sebab 53 PSN yang progresnya belum menggembirakan atau masih dalam tahap penyiapan, dikeluarkan dari daftar PSN. Ironisnya, enam proyek berada di Aceh," kata Adli.

Sangat ia sayangkan situasi tersebut, mengingat keenam proyek itu sudah masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017 hasil revisi Perpres Nomor 3 Tahun 2016. 

"Saya kira perlu kita carikan solusi dan pertahankan keenam proyek PSN itu, apalagi pembangunannya tidak menggerus sumber dana APBA. Sekarang tinggal kita dorong Pemerintah Aceh agar proaktif melobi pusat agar keenam PSN yang lokasinya di Aceh itu dipertahankan," kata Adli yang juga Dosen Fakultas Hukum Unsyiah.

 
Maket Bendungan Keureuto Aceh, salah satu proyek strategis nasional (Foto/ist)Maket Bendungan Keureuto Aceh, salah satu proyek strategis nasional (Foto/ist)


***

Adli Abdullah sepertinya keliru membaca data, atau memang sengaja menimbulkan sesuatu yang sensasional, demi membangun bargaining dengan Pemerintah Aceh. Banyak yang menilai bila Adli sedang bermain petak umpet. Ada pula pihak yang mengatakan bila Adli telah keliru memberikan keterangan. Akademisi itu dinilai ketinggalan informasi (tidak update).

 Membantah kekeliruan informasi yang disampaikan oleh Adli Abdullah Bawarith, Juru Bicara Pemerintah Aceh Wiratmadinata, menyebutkan, Proyek Strategis Nasional (PSN) di Aceh masih aman. "Sampai saat ini belum ada tanda-tanda keenam PSN di Aceh dicoret, ditunda, dikeluarkan atau dibatalkan oleh Presiden Jokowi. Masih aman, Pemerintah Aceh terus berkerja, ada kendala pasti, tapi tidak berhenti, terus diselesaikan, " kata Jubir Pemerintah Aceh, Wiratmadinata, Minggu (21/10).

Wira menjelaskan, semua perkembangan disampaikan, termasuk melaporkan kendala yang dihadapi dilapangan, dan langkah yang sedang ditempuh, beserta progresnya.

Memperkuat apa yang disampaikan oleh Wiratmadinata, secara terpisah Plt Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah mengatakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Aceh yaitu Jalan Tol Sigli – Banda Aceh atau "Tol Sibanceh" akan segera dapat dilakukan Ground Breaking oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Menurut Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dirinya juga telah melaporkan progres jalan Tol Sibanceh kepada Presiden RI, secara langsung di Bali, Jum’at 19 Oktober 2018, pkl. 09.30 WITA.

"Saya sudah laporkan secara langsung kepada Bapak Presiden kita progres Tol Sibanceh," kata Nova, Minggu (21/10) sore.

Secara rinci Nova menjelaskan progres Jalan Tol "Sibanceh". Menurutnya, SK. PPK LMAN sudah terbit hari Senin yang lalu, artinya pengajuan pembayaran ke LMAN sedang dilakukan.

 "Hasil review BPKP juga disebut sudah selesai, jumlah bidang yang eligible (layak bayar) ada 117 bidang, termasuk lokasi Ground Breaking yang akan dilakukan oleh presiden," tambahnya.

Ditambahkan, dari total 204 bidang, ada 87 bidang yang non eligible dimana saat ini sedang diperbaiki oleh P2T (BPN).

"Proses pengajuan pembayaran minimal kepada warga yang setuju dan eligible juga sudah dapat dilakukan," katanya.

Bukan hanya itu, surat validasi dan permintaan pembayaran oleh P2T (BPN) juga sudah diproses atas jaminan Menteri Agraria/Ka. BPN.

"Saya juga sudah berkoordinasi dengan para pihak untuk memastikan semua proses berjalan," sebut Nova lagi.

Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah ketika meninjau lokasi persiapan ground breaking pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh di Blang Bintang, Rabu (14/02/218Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah ketika meninjau lokasi persiapan ground breaking pembangunan Jalan Tol Ruas Sigli-Banda Aceh di Blang Bintang, Rabu (14/02/218

***

Seakan perlu menjelaskan banyak hal tentang kekeliruan yang disampaikan oleh Adli Abdullah, pada Senin (22/10/2018) Nova Iriansyah justru mempertanyakan keakuratan data dari Adli Abdullah mengeluarkan statement yang salah data. Menurut Nova yang mengatakan terancam batal keluar dari mulut Adli, bukan dari orang lain.

"Bila memang Adli yakin dengan pernyataannya, saya persilakan untuk ia uraikan datanya," ujar Nova Iriansyah.

Sementara itu, Dalam Perpres nomor 56 tahun 2018, sebanyak 227 proyek infrastruktur besar dinyatakan memenuhi kriteria PSN. Khusus untuk Provinsi Aceh, tidak ada Proyek Strategis Nasional yang direvisi atau dihapus. Secara keseluruhan masih dinyatakan memenuhi kriteria dan akan segera dimulai pembangunan.

Daftar Proyek Strategis Nasional yang berlokasi di Aceh, yakni proyek jalan tol Sigli - Banda Aceh (75 km), jalan tol Langsa - Lhokseumawe (135 km), jalan tol Lhokseumawe - Sigli (135 km), Bendungan Keureuto, Bendungan Rukoh, Bendungan Tiro, pembangunan jaringan irigasi daerah irigasi Lhok Guci, pembangunan jaringan irigasi daerah irigasi Jambo Aye Kanan, dan kawasan ekonomi khusus Lhokseumawe.

Dilansir dari berbagai sumber, Pemerintahan Jokowi-JK sepakat merevisi daftar Proyek Strategis Nasional. Keputusan itu diambil dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/4).

Hasilnya, ada 14 proyek infrastruktur yang batal dibangun. Ke-14 proyek itu di antaranya, kereta api Jambi-Palembang, pembangunan rel kereta api Provinsi Kalimantan Timur, dan sistem penyediaan air minum air minum regional di Sumatera Utara. Selain itu, ada juga Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara dan kawasan ekonomi khusus Merauke.

Namun di saat bersamaan, pemerintah menambah satu proyek dan satu program pada PSN tahun ini. Yakni pembangunan Universitas Islam Internasional dan program pemerataan ekonomi.

Sementara itu, dalam Kompilasi Laporan Technical Asistance Gubernur Aceh, yang disusun bulan Juli 2018, disebutkan bahwa enam program strategis nasional di Aceh sudah mengalami banyak perkembangan.

Dalam laporan yang disusun oleh Ilarius Wibisono, Tomy Mulia Hasan, Shaivannur dan Zulfan, enam PSN di Aceh masing-masing jalan tol segmen 1 BNA-SGL senilai 12,944 triliun, statusnya sedang dalam pembebasan lahan dan persiapan groundbreaking.

Selanjutnya Bendungan Keureuto senilai 1,683 triliun, dalam tahapan fasilitasi upaya percepatan pengadaan tanah. Bendungan Rukoh senilai 1,2 triliun, statusnya sama seperti Keureuto. Bendungan Tiro senilai 0,74 triliun, juga perkembangannya dalam tahapan percepatan pengadaan tanah. Kemudian ada irigasi Lhok Guci senilai 0,53 triliun sudah selesai review desain dan pengadaan tanah,  serta irigasi Jamboe Aye Kanan senilai 225 miliar sedang penyelesaian saluran primer dan pembangunan jembatan. []




Keyword:


Editor :
AMPONDEK

riset-JSI
Komentar Anda