Gen-Z di Pilkada Banda Aceh, Pemula tapi Tidak Buta Politik
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Empat paslon wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh melakukan deklarasi pelaksanaan Pilkada damai di Taman Bustanussalatin, Banda Aceh, Aceh, Selasa (24/9/2024). Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.
Pilkada Sehat dan Damai
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Banda Aceh bertekad mewujudkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang damai dan sehat. Ketua KIP Banda Aceh, Yusri, menyatakan bahwa seluruh pasangan calon wali kota dan wakil wali kota di Banda Aceh telah berikrar untuk menjalankan kampanye yang mengutamakan program kerja dan visi pembangunan kota, bukan kampanye hitam yang menjatuhkan lawan.
“Kami telah mengundang seluruh calon kepala daerah untuk berikrar bersama guna memastikan kampanye berjalan secara damai dan bermartabat. Kampanye yang kami inginkan adalah kampanye yang fokus pada program kerja, bukan saling menjatuhkan atau menyebarkan kampanye hitam,” ujar Yusri.
KIP Banda Aceh juga menegaskan kesetaraan hak bagi seluruh calon, baik laki-laki maupun perempuan, dalam proses pemilihan ini. Yusri menjelaskan bahwa pihaknya memperlakukan semua calon kepala daerah secara adil, tanpa membedakan gender.
“Setiap calon memiliki porsi yang sama, baik laki-laki maupun perempuan. Kami mengajak masyarakat memilih berdasarkan program kerja yang ditawarkan para calon, bukan berdasarkan gender,” kata Yusri.
Menyoroti peran pemilih muda dalam Pilkada, Yusri menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda, terutama pemilih pemula dari kalangan Gen Z. Ia mengimbau mereka agar memilih dengan cermat berdasarkan rekam jejak dan program yang ditawarkan para calon.
“Kami berharap pemilih muda benar-benar mengenal calon pemimpinnya, baik dari rekam jejak maupun visi mereka untuk masa depan Banda Aceh. Jangan asal datang ke TPS tanpa mengetahui siapa yang dipilih. Pilihlah pemimpin dengan bijak, bukan seperti membeli ‘kucing dalam karung,’” pesan Yusri.
KIP Banda Aceh mengajak seluruh warga, terutama generasi muda, untuk turut serta dalam proses demokrasi dengan bijak dan memilih pemimpin yang terbaik untuk kemajuan Banda Aceh ke depan.