kip lhok
Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Vietnam Bocorkan Armada Terbaru Pertahanan Laut Indonesia, Simak!

Vietnam Bocorkan Armada Terbaru Pertahanan Laut Indonesia, Simak!

Sabtu, 16 Maret 2024 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

TNI Angkatan Laut mengerahkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam latihan puncak matra laut bersandi Armada Jaya XLI tahun 2023, salah satunya KRI I Gusti Ngurah Rai-332(Foto: Dok. Dispenal)


DIALEKSIS.COM | Nasional - Sebagai bagian dari upaya modernisasi alat utama sistem pertahanan, Indonesia telah melakukan sejumlah pembelian penting. Langkah ini menegaskan keseriusan Indonesia dalam mengembangkan kekuatan militer.

Dahulu, Indonesia dianggap tertinggal karena menggunakan peralatan militer yang sudah usang. Namun, kini Indonesia telah mengambil langkah besar dengan mengakuisisi berbagai peralatan militer canggih dari luar negeri, terutama dalam memperkuat armada angkatan lautnya.

Beberapa peralatan militer yang sedang dirumorkan akan dibeli oleh Indonesia meliputi Fregat FREMM, Paolo Thaon, Mogami, dan tentu saja Fregat Merah Putih.

Namun, perlu diingat bahwa semua peralatan militer tersebut memiliki peluang besar untuk dibeli oleh Indonesia. Menurut Asia-Pasifik Defence Forum, Indonesia selalu memperhatikan transfer teknologi dalam setiap pembelian alat utama sistem pertahanannya. Hal ini berarti bahwa semua peralatan militer yang dibeli akan memberikan kontribusi pada pengembangan industri di Indonesia.

Contohnya, FREMM dan Mogami ditawarkan kepada Indonesia dengan opsi untuk beberapa di antaranya dibangun di Indonesia melalui kerjasama dengan PT PAL. Hal ini juga berlaku untuk Fregat Arrowhead 140 yang digunakan sebagai dasar untuk membangun Fregat Merah Putih.

Indonesia telah mencapai kesepakatan dengan Babcock pada tahun 2021 untuk membangun Fregat Merah Putih dengan menggunakan desain dan teknologi yang berasal dari Fregat Arrowhead 140. Ini menunjukkan bahwa selain memperkuat alat utama sistem pertahanan, Indonesia juga mendapatkan manfaat dari transfer teknologi ini.

Pada bulan Januari 2024, situs berita Vietnam Vov.vn juga mengungkapkan bahwa Indonesia terus meningkatkan kualitas dan memperbarui armada kapal perang TNI Angkatan Laut, sebagai bagian dari upaya untuk membangun kapal perusak dalam negeri.

Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan bahwa proyek peremajaan dan peningkatan 41 kapal perang TNI Angkatan Laut telah mencapai progres sebesar 40%.

Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Prabowo Subianto ketika berkunjung ke fasilitas pembuatan kapal milik negara, PT PAL Indonesia, di Surabaya, Jawa Timur minggu ini. Proyek ini dimulai pada tahun 2022 dan diharapkan akan selesai pada bulan Oktober 2024, dengan total anggaran sekitar 900 juta dolar AS.

Langkah-langkah yang diambil untuk memperbarui dan meningkatkan kapal perang termasuk penggantian dan peningkatan kapal, perbaikan fasilitas dan akomodasi di kapal, serta modernisasi sistem persenjataan dan radar.

Proyek ini dipercayakan kepada PT PAL Indonesia, dengan partisipasi dari sejumlah galangan kapal swasta seperti PT Batamec, PT Waruna Shipyard, PT Dok Bahari Nusantara, dan PT Palindo Marine.

Proyek ini meliputi kapal patroli berkecepatan tinggi FPB, kapal rudal siluman berkecepatan tinggi KCR, korvet perusak rudal (PKR) kelas Martadinata, korvet SIGMA, serta korvet kelas Bung Tomo, Fatahillah, dan Parchim.

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, meyakini bahwa dengan proyek ini, kapasitas tempur TNI Angkatan Laut akan meningkat, memungkinkan TNI AL untuk menjaga perairan Indonesia secara optimal setidaknya untuk satu dekade ke depan.

Prabowo Subianto juga optimis bahwa ketika proyek peremajaan kapal perang ini selesai, Indonesia akan memiliki kemampuan untuk membangun kapal perusaknya sendiri.

Sebagai negara kepulauan dengan wilayah maritim yang luas, Indonesia berkomitmen untuk membangun angkatan laut yang kuat untuk mengamankan wilayah lautnya, termasuk jalur dan selat strategis.

Menteri Pertahanan RI menekankan bahwa Indonesia perlu memproduksi kapal perang yang lebih modern, ringan, cepat, serta dilengkapi dengan sistem persenjataan canggih dan teknologi siluman.

Fasilitas pembuatan kapal milik negara, PT PAL Indonesia, saat ini sedang membangun dua Fregat Merah Putih, yang dianggap sebagai kapal perang terbesar yang pernah diproduksi Indonesia sepenuhnya di dalam negeri.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda