Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Serangan Dunia Maya, Distrik Sekolah Umum Connecticut Kehilangan Rp91,8 Miliar

Serangan Dunia Maya, Distrik Sekolah Umum Connecticut Kehilangan Rp91,8 Miliar

Jum`at, 11 Agustus 2023 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi serangan dan keamanan siber. [Foto: Reuters]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Kota New Haven, Connecticut, AS kehilangan lebih dari $6 juta (Rp91,8 miliar) dalam beberapa serangan dunia maya di distrik sekolah umum awal musim panas ini.

Pejabat berwenang mengungkapkan, sejauh ini berhasil mendapatkan kembali sekitar setengah dari uang tersebut, 

Pencurian, yang terjadi pada bulan Juni dan melibatkan peretas yang menyamar sebagai chief operating officer (COO) kota dan vendor swasta di email, terungkap setelah perusahaan bus sekolah Connecticut mengajukan pertanyaan tentang mengapa itu belum dibayar.

“Individu atau sekelompok orang yang melakukan ini merupakan kriminal. Mereka sangat tidak etis untuk tidak hanya mencuri uang dari publik, tetapi juga mencuri uang dari anak-anak sekolah negeri New Haven,” kata Walikota Justin Elicker, saat konferensi pers, dikutip Jumat (11/8/2023).

Elicker mengatakan FBI meminta pejabat New Haven untuk tidak berbicara secara terbuka tentang peretasan untuk melindungi penyelidikannya. Sejauh ini, $3,6 juta (Rp55,1 miliar) telah diperoleh kembali dan FBI telah membekukan dana tambahan, katanya. Elicker tidak dapat memberikan jumlah tertentu karena pemeriksaan masih berlanjut. Tidak ada penangkapan yang dilakukan.

Ia menjelaskan pencuri dunia maya memperoleh akses ke alamat email sekolah umum pada bulan Mei, memantau percakapan online dengan vendor dan akhirnya memasukkan diri mereka ke dalam percakapan dengan menyamar sebagai COO dan vendor. 

"Para pencuri kemudian membuat permintaan transfer elektronik ke rekening penipuan. Sebanyak enam pembayaran dilakukan, termasuk empat untuk perusahaan bus sekolah dengan total lebih dari $5,9 juta," terangnya.

Elicker mengatakan, kota itu telah menghentikan semua pembayaran elektronik kecuali untuk gaji dan bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk memperkuat sistemnya. 

"Kami tidak percaya ada pegawai kota yang terlibat dalam peretasan itu sendiri," katanya. “Namun, kami ingin memastikan bahwa semua karyawan mengikuti prosedur keuangan dan keamanan siber yang benar.” [ABC News]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda