KKP dan Kemhan Kolaborasi Bangun Pulau Morotai sebagai Kawasan Pertahanan dan Perikanan
Font: Ukuran: - +
Menteri Trenggono dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin. [Foto: dok. KKP]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) siap bekerja sama untuk membangun Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, sebagai kawasan yang menggabungkan sektor pertahanan dan perikanan. Rencana pembangunan ini dijadwalkan dimulai pada 2025 mendatang.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan bahwa Morotai memiliki lokasi yang sangat strategis, mengingat sejarahnya sebagai salah satu kawasan penting dalam Perang Dunia II.
Menurutnya, selain sebagai kawasan pertahanan, Morotai juga memiliki potensi besar untuk pengembangan industri perikanan.
“Morotai memiliki potensi yang luar biasa, baik dari sisi pertahanan maupun perikanan. Kemhan akan membangun infrastruktur pertahanan seperti pelebaran landasan udara dan dermaga untuk kapal perang, sementara KKP akan fokus pada pengembangan sektor perikanan,” ujar Menteri Trenggono dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, seperi dilansirr pada Sabtu (30/11/2024).
Rencananya, Kemhan akan memanfaatkan tiga landasan milik Angkatan Udara di Morotai untuk membangun kawasan pertahanan. Salah satu landasan akan digunakan untuk keperluan komersial, sementara dua landasan lainnya akan difungsikan sebagai area latihan pertahanan. Selain itu, dermaga juga akan dibangun di Daruba untuk keperluan kapal perang.
Sementara itu, KKP akan merancang blue print untuk pengembangan industri perikanan di Morotai. Trenggono menekankan pentingnya potensi perikanan, khususnya tuna, di kawasan tersebut. Morotai, yang dikenal dengan kualitas ikan tuna yang sangat baik, berencana mengembangkan budi daya tuna, seperti yang telah dilakukan di Biak.
“Dengan penguatan infrastruktur bandara dan dermaga, kami harap ekspor tuna dari Morotai, terutama ke Jepang yang merupakan pasar utama, akan semakin mudah. Ini juga akan berdampak langsung pada perekonomian lokal,” kata Menteri Trenggono.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan bahwa selain pengembangan kawasan pertahanan, Morotai juga akan menjadi lokasi latihan bersama negara-negara sahabat seperti Jepang, Australia, dan Filipina pada 2025 mendatang. Ia juga menekankan bahwa Morotai memiliki posisi geografis yang sangat strategis, terbuka langsung ke laut dan memiliki infrastruktur yang mendukung.
Dengan kolaborasi antara sektor pertahanan dan perikanan, Morotai diharapkan dapat menjadi kawasan yang tidak hanya aman dan strategis, tetapi juga berkembang pesat secara ekonomi, terutama di sektor perikanan. [*]