kip lhok
Beranda / Pertahanan dan Keamanan / KF-21 Boramae: Proyek Canggih Indonesia-Korea Selatan dalam Pesawat Tempur

KF-21 Boramae: Proyek Canggih Indonesia-Korea Selatan dalam Pesawat Tempur

Senin, 11 Maret 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Purwarupa KF 21 Boramae saat uji terbang pada Februari 2023. ANTARA/koreaaero.com


DIALEKSIS.COM | Nasional - Indonesia dan Korea Selatan tengah berkolaborasi dalam pengembangan pesawat tempur KF-21 Boramae, sebuah proyek yang menandai kerjasama antara kedua negara.

Namun, hubungan kemitraan ini tidak luput dari tantangan. Salah satunya adalah keterlambatan pembayaran iuran KF-21 Boramae yang membuat Korea Selatan mengancam akan mengeluarkan Indonesia dari program tersebut.

Menurut laporan Defense Aerospace, pada bulan Oktober 2023, kepala Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan menyampaikan kepada komite pertahanan Parlemen bahwa Indonesia berisiko dipecat dari proyek tersebut jika tidak menyelesaikan kewajibannya dalam membayar iuran senilai 730 juta dolar AS, sesuai perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2014.

Proyek pengembangan bersama KF-21 Boramae dirancang sedemikian rupa sehingga biaya pengembangan akan ditanggung oleh pemerintah Korea (60%), Korea Aerospace Industries (20%), dan Indonesia (20%).

Meskipun Indonesia telah menandatangani kontrak untuk memproduksi 48 jet tempur KF-21 di dalam negeri setelah menerima prototipe dan data teknis, isu keuangan ini menimbulkan ketidakpastian terhadap kelangsungan proyek tersebut.

Sementara Korea Selatan sedang merencanakan pengembangan lanjutan untuk KF-21 Boramae generasi ke-6 yang melibatkan teknologi AI dan kemungkinan tidak memerlukan awak, spekulasi mengenai partisipasi Thailand dan Arab Saudi dalam pengembangan tersebut semakin menguat.

Thailand, yang sebelumnya gagal dalam upaya pembelian pesawat tempur F-35, dapat mempertimbangkan KF-21 sebagai alternatif yang menarik. Namun, kemungkinan partisipasi Arab Saudi dalam proyek tersebut masih dalam tahap pertimbangan.

Melalui kerjasama ini, kedua negara berharap untuk menguatkan kemampuan pertahanan udara mereka dengan mengembangkan teknologi pesawat tempur generasi terbaru.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda