DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh bekerja sama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar buka puasa bersama dan pembagian santunan bagi anak yatim serta pengidap thalasemia. Acara yang berlangsung di halaman Kantor PMI Kota Banda Aceh pada Selasa, 18 Maret 2025 ini menghadirkan kehangatan serta semangat kebersamaan di tengah bulan Ramadhan.
Ketua PMI Kota Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan dan pihak yang telah berkontribusi dalam upaya kemanusiaan.
"Pengorbanan kawan-kawan semua insya Allah akan dibalas oleh Allah SWT," ujarnya.
Ia juga mengapresiasi mantan Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah M.Kes, atas program donor darah ASN yang telah rutin dilaksanakan dan terbukti membantu mengatasi kekurangan darah di berbagai fasilitas kesehatan.
"Semoga ke depan, program ini terus berjalan tanpa hambatan, terlepas dari siapa pun pemimpin daerah kita," tambahnya.
Haeqal pun menyampaikan rasa terima kasih setinggi-tingginya kepada Ketua Yayasan Hakka Aceh, Kho Khie Siong alias Aky, yang turut berpartisipasi memberikan santunan bagi penderita thalasemia dan anak yatim. Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa kemanusiaan dan persaudaraan adalah nilai utama yang harus terus dipupuk.
Sementara itu, Ketua PMI Aceh, Murdani Yusuf, menegaskan bahwa prinsip kebersamaan bukanlah sekadar kata-kata, melainkan nilai yang dipraktikkan setiap hari sehingga misi kemanusiaan dapat berjalan tanpa kendala berarti.
Mewakili Pemerintah Aceh, Kepala Biro Isra Setda Aceh, dr. Yusrizal, mengapresiasi dedikasi seluruh relawan yang bekerja siang dan malam dalam misi kemanusiaan. "Kinerja luar biasa kalian akan menjadi ladang amal yang tak ternilai," ujarnya.
Yusrizal juga menekankan bahwa kerja sama yang telah terjalin dengan Pemerintah Aceh dalam program donor darah ASN akan terus mendapatkan dukungan nyata ke depannya.
Acara tersebut dihadiri pula oleh anggota DPRA/DPRK dan sejumlah tokoh masyarakat Aceh, di antaranya Sulaiman Abda, Murdani Yusuf, Ustad Fakhruddin Lahmuddin, dr. Taqwallah, dr. Yusrizal, dr. Gaussyah, Zaini Djalil, Ansari Muhammad, Teuku Nanta Muda, Qamaruzzaman Haqni, serta beberapa pegiat sosial lainnya.