Panduan Puasa Ramadan untuk Pemula, Simak!
Font: Ukuran: - +
Reporter : Ratnalia

Ilustrasi. Bagi pemula, terutama anak-anak yang baru akil balig atau mualaf, menjalani puasa pertama kerap menjadi tantangan tersendiri. [Foto: net]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menyambut bulan Ramadan 1446 Hijriah atau 2025 Masehi, jutaan umat Muslim di Indonesia bersiap menjalankan ibadah puasa. Bagi pemula, terutama anak-anak yang baru akil balig atau mualaf, menjalani puasa pertama kerap menjadi tantangan tersendiri.
Bagaimana cara mempersiapkan diri agar ibadah ini berjalan lancar? Berikut panduan praktisnya.
Puasa Ramadan tidak sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga mengendalikan hawa nafsu serta meningkatkan ketakwaan. Tgk. H. Umar Rafsanjani, Lc, MA pimpinan Dayah Mini Banda Aceh, menekankan pentingnya meluruskan niat.
“Niat adalah fondasi. Ucapkan dalam hati: ‘Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā’ (Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban Ramadan tahun ini karena Allah).”
dr. Iflan Nauval, M.ScIH, Sp.GK (K), Sp.KKLP, AIFO-K. Ahli Gizi sekaligus Dosen Fakultas Kedokteraan Universitas Syiah Kuala, menyarankan pemula untuk mulai membiasakan diri bangun pagi dan mengurangi porsi makan secara bertahap 1 - 2 minggu sebelum Ramadan.
“Hindari makanan tinggi gula dan lemak saat sahur agar tidak cepat lemas. Prioritaskan karbohidrat kompleks, protein, dan serat, seperti nasi merah, telur, dan sayuran,” jelasnya.
Sahur menjadi penentu stamina selama berpuasa. Pastikan menu sahur mengandung cairan cukup untuk menghindari dehidrasi. Minum air putih 2-3 gelas dan hindari kopi atau teh yang bersifat diuretik.
“Jangan terburu-buru. Kunyah makanan perlahan agar pencernaan optimal,” tambah dr. Iflan.
Selama puasa, jadwalkan waktu untuk tilawah Al-Qur’an, salat sunnah, dan tarawih. “Puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan. Isi hari dengan aktivitas produktif dan ibadah agar hati tetap tenang,” pesan Ustadz Umar Rafsanjani.
Awali buka puasa dengan kurma atau minuman hangat untuk menormalkan kadar gula darah. Hindari makan berlebihan agar perut tidak kaget.
“Setelah maghrib, lanjutkan dengan makanan utama yang seimbang. Jangan lupa berdoa: ‘Dzahabaz zhama’u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaallah’ (Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan),” ujar Ustadz Umar.
Bagi pemula yang memiliki kondisi medis, konsultasikan dengan dokter sebelum berpuasa. Jika mengalami lemas berlebihan atau pusing, segera batalkan puasa dan periksakan diri.
Ramadan 2025 diprediksi jatuh pada awal Maret dengan durasi 30 hari. Meski menjadi tantangan, puasa pertama adalah momen berharga untuk mengasah kesabaran dan spiritualitas.
“Jangan takut gagal. Yang penting istiqamah dan terus belajar,” tutup Ustadz Umar. [ra]
- Langgar Aturan Keimigrasian di Arab Saudi, KJRI Jeddah Fasilitasi Pemulangan 211 WNI
- Senator Azhari Cage Bantu Pemulangan Jenazah Warga Meulaboh dari Jakarta
- Kemenag Terbitkan Surat Edaran Panduan Makan Bergizi Gratis di Pesantren
- 14.720 Responden Ikuti Uji Publik Panduan Implementasi Toleransi Beragama di Madrasah
Berita Populer

.jpg)
