Ini Tiga Golongan Manusia Disukai Allah, Siapa Saja Mereka?
Font: Ukuran: - +
Foto: ilustrasi: freepik
DIALEKSIS.COM | Haba Ramadhan - Ada tiga golongan manusia dalam menyikapi bulan Ramadhan sebagaimana dijelaskan Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir dalam bukunya "Bekal Ramadhan dan Idul Fithri (1): Menyambut Ramadhan".
Seperti diketahui, Ramadhan adalah penghulu semua bulan dan Allah mengistimewakannya dari bulan-bulan lain. Hendaknya umat Islam menjadikan Ramadhan tahun ini lebih baik dari sebelumnya.
Apalagi besok kita akan memasuki 10 hari kedua bulan Ramadhan. Mudah-mudahan Allah akan melimpahkan maghfirah-Nya bagi yang ikhlas menghidupkan puasa Ramadhan.
Berikut 3 golongan manusia di Bulan Ramadhan:
1. Kelompok Zalim
Mereka ini adalah orang-orang yang kurang sekali perhatiannya terhadap bulan Ramadhan. Bagi mereka kedatangan Ramadhan dianggap biasa-biasa saja dan dianggap sebagai beban. Kelompok ini menyamakan bulan Ramadhan dengan bulan-bulan yang lainnya. Mereka berpuasa, tapi hanya sebagian saja, lalu sebagian lainnya mereka tinggalkan bukan karena alasan yang diperbolehkan. Sehingga kewajiban berpuasa tidak dijalankan dengan sempurna.
Bisa jadi mereka berpuasa penuh selama satu bulan, namun hari-hari mereka meninggalkan salat fardhu, banyak tidur. Inilah kezaliman mereka untuk diri masing-masing. Di akhirat kelak nasibnya akan menyedihkan, walaupun kita tetap berharap ampunan dan kasih sayang Allah. Orang-orang seperti ini harus diingatkan dan diajak dengan baik agar menyadari pentingnya beramal saleh di bulan Ramadhan.
2. Kelompok Muqtashid (pertengahan)
Mereka adalah orang-orang yang bergembira menyambut hadirnya bulan Ramadhan. Rasa gembira itu semakin menjadi-jadi karena setelah itu bakal ada libur panjang. Ada kesadaran bergama bahwa di Ramadhan waktunya untuk menghapus dosa dan mengambil banyak pahala untuk bekal di akhirat kelak. Namun, padatnya aktivitas dan kurang mantapnya iman, membuat mereka lalai mengerjakan ibadah-ibadah sunnah.
Kelompok pertengahan ini terkadang meninggalkan ibadah sholat tarawih dan witir ataupun sholat rawatib qabliyah dan ba'diyah. Dalam satu hari itu ada rasa malas untuk membaca Al-Qur'an, sehingga target bacaan Al-Qur'an tidak tercapai. Mereka juga full berpuasa, namun ada di antara mereka yang kesehariannya terlalu banyak tidur. Amalan-amalan sunnah Ramadhan tidak begitu diperhatikan.
3. Sabiqun Bil Khairat (berpestasi)
Kelompok ketiga ini disebut dengan istilah orang-orang berprestasi karena memang mereka adalah orang-orang yang berusaha meninggalkan perkara haram dan makruh. Mereka juga meninggalkan sebagian perkara mubah demi kesempurnaan ibadah puasa yang mereka jalankan.
Mereka ini sebenarnya bukan hanya berprestasi di bulan Ramadhan, namun di luar Ramadhan mereka adalah orang-orang berprestasi. Kerinduan mereka kepada Ramadhan membuat mereka selalu berdoa sepanjang bulan kepada Allah. Golongan ketiga ini sangat disukai Allah Ta'ala. Mereka disifati Allah dalam ayat berikut:
كَانُوا۟ قَلِيلًا …‘ِنَ ٱل‘َي’لِ …َا يَه’جَعُونَ وَبِٱل’أَس’حَارِ هُ…’ يَس’تَغ’فِرُونَ
Artinya: "Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum Fajar." (QS. Adz-Dzariyat: 17-18)
Kualitas ibadah mereka jangan ditanya. Sholat malam tidak pernah ketinggalan. Ibadah sosial mereka juga sangat kuat. Mereka sangat dermawan di bulan Ramadhan. Seluruh anggota badan mereka berpuasa, mata berpuasa dari melihat hal-hal yang dilarang oleh Allah. Begitu juga dengan telinga, lidah, bibir, tangan, kaki dan seluruh anggota tubuh lainnya tidak bermaksiat kepada Allah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu". (HR Al-Bukhari Muslim) [sindonews.com]