Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Aceh, Welly Rifandi.

DIALEKSIS.COM | Ekonomi - Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Aceh, Welly Rifandi menyampaikan perkembangan terkini terkait penyelenggaraan umrah dan haji usai penundaan selama 2 tahun terakhir akibat pandemi. 

“Alhamdulillah setelah banyak uji dan coba, ibadah umrah kembali normal sekarang tanpa ada karantina di Madinah maupun Mekkah,” jelasnya saat dihubungi Dialeksis.com, Minggu (22/5/2022). 

Tak hanya itu, kata dia, untuk kepulangan internasional juga tidak mengharuskan melakukan Swab PCR di negara asal, artinya orang pulang dari manapun tanpa membawa PCR dan tanpa karantina. 

“Saat ini tidak ada batasan lagi, umrah mulai dari usia minimal 5 tahun sampai seterusnya. Khusus haji usia 65 ke bawah bisa berangkat karena masih uji coba,” jelasnya lagi. 

Ia menambahkan, jika tahun ini keberangkatan jamaah haji berhasil, kemungkinan kedepan tidak ada pembatasan usia lagi. 

Kouta haji untuk Aceh tahun 2022 sebanyak 1.988 jamaah, biasanya dulu Aceh mendapat kouta 4 ribu jamaah.  

Welly berharap, kepada seluruh jamaah untuk tetap mengikuti aturan negara orang lain, tidak boleh egois dan tetap jaga protokol kesehatan. 

“Jika belum vaksin ya segera vaksin sehingga negara yang kita tuju percaya dengan negara kita sendiri,” terangnya.  

Ia terus mengingatkan masyarakat untuk bersyukur dengan dibukakan kembali ibadah umrah dan haji. Tentu diharapkan kondisi itu bisa dipertahankan sampai tahun-tahun berikutnya. 

“Apapun kebijakan dari negara asal, kita tetap mengikuti tentunya pemerintah punya peran dalam hal melobi negara tersebut,” pungkasnya.