kip lhok
Beranda / Gaya Hidup / Masjid Dengan Arsitektur Unik di Indonesia

Masjid Dengan Arsitektur Unik di Indonesia

Jum`at, 23 Juli 2021 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi. [Dok. Shutterstock]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia kaya akan bangunan masjid dengan ragam arsitektur menarik dan konsep unik. Karena hal tersebut, masjid tak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah, tetapi juga menjadi salah satu destinasi wisata religi. Tak heran, banyak wisatawan memasukkan masjid sebagai tujuan wisata. Jika Anda tertarik berkunjung ke masjid untuk wisata religi. berikut deretan masjid dengan arsitektur unik di Indonesia.

Masjid Terapung, Makassar

Salah satu masjid terapung di Indonesia yang populer di Tanah Air adalah Masjid 99 Al Makazzary. Masjid ini berada di Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan berhadapan langsung dengan rumah dinas Wali Kota Makassar di Jl Penghibur, Diberitakan Kompas.com, Sabtu (29/9/2021), masjid yang melambangkan asmaul husna tersebut didirikan dari dana sumbangan dermawan. Dengan kapasitas 500 jemaah, Masjid 99 Al Makazzary menjadi salah satu landmark Kota Makassar. Gagasan pembangunan masjid terapung berasal dari Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin pada 2009. Selain dibangun dengan konsep terapung, keunikan Masjid 99 Al Makazzary terletak pada desain arsitekturnya. Jika dilihat dari udara, masjid akan tampak seperti bentuk angka 99 asmaul husna.


[Dok. Shutterstock]

Masjid Cheng Hoo

Surabaya Nama Laksamana Cheng Hoo dijadikan sebagai nama masjid di Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Untuk diketahui, Cheng Hoo merupakan seorang laksamana terbesar Dinasti Ming di China. Ia mewariskan misi kemanusiaan Islami dalam ekspedisi laut keliling dunia pada abad ke-15. Masjid Cheng Hoo sendiri didirikan atas prakarsa pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo dan komunitas muslim Tionghoa Surabaya. Penyematan nama Cheng Hoo merupakan bentuk penghargaan atas jasanya mengenalkan ajaran Islam di Nusantara. Seperti namanya, Masjid Cheng Hoo dibangun dengan arsitektur khas China yang didirikan di atas lahan seluas 3.000 meter persegi. Selain di Surabaya, Masjid Cheng Hoo juga dapat ditemukan di wilayah lain, salah satunya Jember.

[Dok. Shutterstock]

Masjid Kubus 

Bandung Masjid Al Irsyad diresmikan pada 27 Agustus 2010. Masjid yang terletak di kawasan Kota Baru Parahyangan (KBP) Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), ini berhasil mencuri perhatian masyarakat. Konsepnya yang unik, yakni berbentuk kubus dan tanpa kubah. Hal ini menjadikan Masjid Al Irsyad atau Masjid Kubus populer di masyarakat. Nama masjid ini pun kian melambung setelah berhasil menyabet penghargaan bergengsi tingkat dunia dari National Frame Building Association (NFBA).

Masjid Al Irsyad pun menjadi satu-satunya bangunan tempat ibadah di Asia yang masuk lima besar Building of The Year 2010 dari NFBA. Menariknya, masjid ini dirancang dan dibangun oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga merupakan seorang arsitek. Jika dilihat dari kejauhan, celah batu bata tersebut akan menghadirkan lafaz Arab yang terbaca sebagai dua kalimat tauhid. Selain mengandung nilai artistik, lubang atau celah tersebut berfungsi sebagai ventilasi udara.

[Dok. Shutterstock]

Masjid Kubah Emas

Depok Masjid Kubah Emas atau Masjid Dian Al Mahri merupakan salah satu masjid ikonik di Kota Depok, Jabar. Dibangun pada 2001 dan selesai pada 2006, Masjid Kubah Emas didirikan oleh pengusaha asal Banten, Dian Djuriah Rais. Berukuran 60 x 120 meter atau 8.000 meter persegi yang dibangun di atas lahan seluas 50 hektare (ha), Masjid Kubah Emas mampu menampung sekitar 20.000 jemaah. Karena memiliki area yang luas, Masjid Kubah Emas pun disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara. Ciri khas Masjid Kubah Emas terlihat dari lima kubah yang dilapisi emas. Adapun serbuk emas terpasang di mahkota pilar, gold plating pada lampu gantung, pagar mezanin, ornamen kaligrafi kalimat tasbih, dan pucuk langit-langit kubah. Sementara, kubah utama dan kubah menara menggunakan gold mosaic solid. Selain masjid, di kompleks Masjid Kubah Emas juga berdiri rumah pribadi Dian, gedung serbaguna, vila, dan pertokoan.

[Foto: Tangkapan Layar]

Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno

Bangka Belitung Salah satu masjid yang populer di Bangka Belitung adalah Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno. Tampilan bangunan yang megah dan modern tampak dari menara yang berdiri kokoh di sisi kanan masjid. Aksen warna putih dengan desain unik menambah keagungan masjid yang ada di Bangka Belitung tersebut. Untuk diketahui, Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno pertama kali dibangun pada 1978 oleh pendiri perusahaan pengiriman dan logistik, JNE, Almarhum H Soeprapto Soeparno. Dibangun di atas tanah seluas 1.405 meter persegi, masjid ini mampu menampung hingga 1.000 jemaah. Karakter Masjid Jami’ Soeprapto Soeparno sendiri tak lepas dari sosok pendirinya yang bersahaja dan senang berbagi pada sesama. Rasa kepeduliannya yang tinggi pada warga Bangka Belitung membuat namanya tetap dikenang.

[Dok. JNE]

(Kompas)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda