Fakta Terbesar Keberadaan Suku Uighur Tiongkok
Font: Ukuran: - +
Foto: Kolase Pinterest
DIALEKSIS.COM | Gayahidup - Fakta mengenai suku Uighur yang ada di China rupanya menarik penasaran banyak pembaca kanal Lifestyle VIVA.co.id. Informasi ini pun menjadi yang paling banyak dibaca sepanjang Sabtu, 19 November 2022. Selain soal suku Uighur, informasi mengenai tempat wisata di Jember hingga bahaya usus buntu juga tak kalah diminati. Berikut ini Viva.co.id merangkum selengkapnya daftar berita terpopuler Lifestyle edisi Sabtu, 19 November 2022.
4 Fakta Soal Suku Uighur Tiongkok, Pernah Jadi Kekaisaran Terbesar di Dunia
China adalah salah satu negara terbesar dengan populasi terbanyak kedua di dunia. Meski hanya memiliki satu ras, China mempunyai beragam suku yang mendiami negaranya. Dari sekian banyak suku, salah satu yang terkenal adalah Uighur. Laman Britannica mengatakan, mereka adalah masyarakat berbahasa Turki di pedalaman Asia Tengah bagian Timur, China.
1. Pernah Menjadi Salah Satu Kekaisaran Terbesar di Dunia
Menyadur dari publikasi A Brief Introduction To Uyghurs And East Turkestan dari Unesco, James Churchward, seorang penulis asal Britania itu melukiskan Kekaisaran Uighur dalam bukunya berjudul “The Great Uighur Empire” sebagai kerajaan kolonial terbesar dan terpenting milik Mu, Kekaisaran Matahari.
Suku ini mendirikan Kekaisaran Uighur di wilayah Uighur, Toquz Oghuz, Orkhon, Khanate yang membentang dari Laut Kaspia sampai Manchuria yang berdiri dari 745 sampai 840 Masehi. Namun, kerajaan tersebut diserbu oleh Kirgiz pada tahun 840 Masehi sehingga membuatnya bermigrasi ke arah Tien Shan.
2. Tinggal di Wilayah Tergersang di Dunia
Suku Uighur sebagian besar adalah orang-orang desa yang tinggal menetap di jaringan oasis yang terbentuk di lembah dan lereng yang berada di Tien Shan, Pamir. Karena berada di salah satu wilayah tergersang di dunia, masyarakat Suku Uighur selama berabad-abad mempraktikkan irigasi untuk menghemat ketersediaan air untuk pertanian.
3. Dicurigai Sebagai Pembangkang dan Separatis
Tahun 1950-an, Suku Uighur di Xinjiang yang hidup berdampingan dengan etnis Han, etnis mayoritas Tiongkok yang berbondong-bondong datang ke Xinjiang. Seiring berjalannya waktu, mereka bersitegang karena kesenjangan ekonomi dan etnis. Puncaknya, pada 2009 saat 200 orang Han tewas dan 1.700 lainnya luka-luka. Lalu, otoritas China menanggapi dengan menindak orang Uighur yang dicurigai sebagai pembangkang dan separatis. Tindakan pihak berwenang ini adalah penembakan, penangkapan, dan hukuman penjara tahun 2017. Usaha pemerintah paling kontroversi adalah penangkapan dari organisasi HAM adalah penahanan tanpa batas waktu hingga 1 juta orang Uighur.
4. Salah Satu Suku Terbesar
Sebuah publikasi berjudul A Brief Introduction To Uyghurs And East Turkestan menuliskan bahwa sensus pemerintah Tiongkok tahun 2003 menetapkan jumlah suku Uighur hampir 9 juta penduduk yang menjadikan mereka yang terbesar kelima dari 55 etnis minoritas yang diakui secara resmi di Tiongkok.
Sebelumnya, tahun 1949 Uighur menyumbang 95 persen dari populasi Turkistan Timur. Pada 60 tahun usia pemerintahan komunis Tiongkok, Uighur secara resmi mewakili 45 persen dari populasi negara itu. Sementara etnis Han hanya menyumbang sebesar 40 persen [viva.co.id].