kip lhok
Beranda / Feature / Tim Pemburu Narkoba dari Negeri Beraroma Kopi

Tim Pemburu Narkoba dari Negeri Beraroma Kopi

Sabtu, 12 November 2022 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo
Memusnahkan ganja. Kapolres Aceh Tengah AKBP, Nurrochman Nulhakim memimpin pemusnahan ganja baru baru ini. setelah mendaki gunung selama dua jam, ahirnya mereka tiba di lokasi. Ganja setelah dicabuti, sebagianya dimusnahkan dilokasi.

DIALEKSIS.COM| - Ketika mendengar namanya, para jaringan narkoba berpikir dua kali untuk melakukan aksinya. Apalagi secara terang-terangan yang mudah dilacak aparat kepolisian.

Sejak dia turun tangan dan dipercayakan sebagat Kasat Narkoba Aceh Tengah, banyak pemakai, bandar dan jaringan narkoba yang berhasil digulungnya. Rutan menjadi “sesak” karena diisi tersangka dan terhukum narkoba.

Hampir setiap pekan ada tersangka yang ditangkap karena narkoba. Bahkan modus operandinya semakin rapi dan sulit dilacak. Namun semakin “pinter” pelaku narkoba melakukan aksi semakin menjadi tantangan bagi polisi.

Jaringan mereka berhasil diendus. Tidak ada istilah pandang bulu, yang terlibat dengan narkoba semuanya disapu. Bahkan famili sendiri, ketika ketangkap sebagai pamakai narkoba ikut digelandang ke jeruji besi Mapolres Aceh Tengah.

Sebagai putra daerah yang kini dipercayakan menjadi Kasat Narkoba Polres Aceh Tengah, menyebut namanya oleh kalangan narkoba, membuat nyali ciut. Sejak dia bertugas sebagai Kasat Narkoba pada 28 April 2022, hingga medio November 2022 ini, sudah 87 tersangka yang diamankan.

Ada yang terlibat narkotika jenis ganja, sabu-sabu. Kasusnya juga terbilang cukup banyak, hampir setiap bulan ada saja yang ditangkapnya, diminta pertanggungjawabanya karena sudah melanggar hukum negara.

“Polisi memang harus demikian. Ketika diberi tugas dia harus menjalankan amanah itu dengan baik, disiplin, serta menjunjung tinggi hukum sebagai pengayom rakyat,” sebut Kapolres Aceh Tengah, AKBP. Nurrochman Nulhakim.

“Apalagi sebagai putra daerah, tentunya dia mencintai tanah leluhurnya tempat dia sekarang mengabdi. Polisi itu harus melakukan tugas dengan sepenuh hati, mengikuti SOP dalam memberikan kenyaman dan melindungi rakyat,” sebut Kapolres ketika Dialeksis.com meminta tanggapanya.

Catatan Dialeksis.com, Wawan Kurniawan S.Ik sejak dipercayakan sebagai Kasat Narkoba pada April 2022, hingga medio November 2022, cukup banyak kasus yang ditangani. Sudah ada 87 tersangka yang diamankan.

Pada bulan Mei misalnya, ada satu kasus sabu dengan barang bukti 93,32 gram dua orang tersangka. Sementara ganja ada 7 kasus, barang bukti yang diamankan 1.082,23 gram, 9 tersangka digiring ke jeruji besi, dua diantaranya masih anak dibawah umur.

Bulan Juni kasus sabu yang digulung terbilang fantastis, ada 10 kasus, BB mencapai 5,2 gram, tersangka 14 orang. Sementara ganja juga ada 6 kasus, dengan BB 63.550,25 gram dan 7 tersangka.

Bulan berikutnya, Juli, sabu ada 6 kasus, dengan BB 17,41 gram, dan 8 orang tersangka, sementara ganja ada 13 kasus, dengan BB 4.175,32 gram, dan mengamankan 15 tersangka. Bulan Agustus ada satu kasus sabu dengan BB 13,81 gram dan 4 tersangka.

Memasuki September, kasus sabu meningkat, ada 9 kasus dengan BB 24,7 gram, tersangka ada 15 orang, dua diantaranya wanita, sementara ganja ada 1 kasus dengan 1 tersangka dan 192,48 gram barang bukti.

Bulan Oktober masih ramai juga, kasus ganja dan sabu sama banyaknya yang berhasil diungkap, sabu lima kasus dengan 5 tersangka dan BB 35,9 gram, ganja juga lima kasus dan lima tersangka, barang buktinya mencapai 7.466,16 gram.

Tidak pernah berhenti, memasuki November ini sudah ada dua kasus sabu, dengan BB 4,5 gram dan dua tersangka.

Sejak Kasat Narkoba dipercayakan kepada AKP. Wawan Kurniawan, banyak prestasi yang sudah diukir satuanya. Wawan mampu menggerak 23 kekuatan personilnya untuk menyapu barang haram di tanah leluhurnya.

Siapa sosok Wawan Kurniawan? Dia sejak kecil hingga dewasa menghabiskan waktunya di Bener Meriah dan Aceh Tengah. Alumni Akpol 2012 ini menamatkan Sekolah Dasar di SDN 1 Lampahan pada 2002. Kemudian SMPN 3 Timang Gajah2005 dan SMA2 Takengon pada tahun 2008.

Awal karirnya di kepolisian dia dipercayakan mengabdi di negeri Awak, sebagai Pama Polda Sumbar. Kemudian dipercayakan bertugas di Bukit Tinggi.

Pernah menjadi Kanit SPK Polres Bukit Tinggi, kemudian Kanitdik Reskrim Bukit tinggi. Selanjutnya dipercayakan ke Sinjunjung Sumbar, sebagai Kanittidik Reskrim. Kemudian dia dipercayakan sebagai Kasat Reskrim Polres Paya Kumbuh pada 2016, setahun kemudian dikembalikan lagi ke Sijunjung juga sebagai Kasat reskrim.

Pada tahun 2019 wawan ditarik sebagai Pama ditpapmobvit Polda Sumbar dilanjutkan sebagai Panit Subdit 1 Dirreskrimsus Polda sumbar. Beberapa bulan kemudian sebagai Pama Polda Aceh.Kemudian sebagai Kapolsek Lueng Bata Polresta Banda Aceh pada ahir Desember 2019

Kemudian Agustus 2020 dipercayakan sebagai Panit Subdit1 Dirreskrimsus Polda Aceh. Usai dari sana semenjak 28 April 2022 dipercayakan sebagai kasat Narkoba Polres Aceh Tengah.

Pendidikan dan pengembangan yang pernah diikutinya, Pendidikan KIBI Paja Akpol, Dikbangspes Perwira Pertama, Idik TP Lingkungan hidup.

“Dimanapun kita bertugas disanalah kita mengabdi, kebetulan saat ini saya dipercayakan ditanah Leluhur saya, tentunya ini bagian dari perjalanan hidup saya, makanya saya bertekah Tanoh Gayo harus dibersihkan dari narkoba,” sebut Wawan dalam dialognya dengan penulis.

Dalam melaksanakan tugasnya yang dinilai cukup membuat gebrakan dalam menyapu narkoba, Wawan menggerakan satuanya untuk percaya diri. Mereka bisa melakukan tugas dengan baik, membangun kebersamaan.

“Suka duka dilapangan, masuk hutan naik turun gunung. Berselimut dinginya malam, tahan lapar saat bergerak, sudah menjadi bahagian hidup. Semua itu harus dijalani demi tugas dan pengabdian,” sebut Wawan yang bangga dengan kesatuanya, solid dalam melaksanakan tugas.

Ayah dari sepasang anak ini mengakui sejak dia melakukan pembersihkan narkoba di Aceh Tengah, dimana banyaknya kasus yang terungkap, membuat para pelaku narkoba berpikir dua kali untuk melakukan aksinya.

Kepercayaan masyarakat yang tinggi dalam bekerja sama membuat beragam kasus narkoba mampu diungkapkan. Namun walau pelaku narkoba sudah “alergi” melakukan aksinya dan agak sulit diungkapkan, semakin membuat satuanya percaya diri.

“Ada rasa kepuasan batin di hati anggota, semakin sulit diungkap sebuah kasus, namun ketika berhasil diungkapkan, selamanya akan diingat. Semakin berat tantangan, semakin melatih kita untuk semakin mengasah kemampuan,” sebutnya.

Masyarakat menaruh harapan, semoga satuan narkoba senantiasa terus bergerak, karena kejahatan dan kebaikan akan senantiasa “berperang”. Semoga peredaran narkoba mampu dibersihkan, sehingga terlahir generasi penerus bangsa yang bebas dari narkoba. **** Bahtiar Gayo


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda