Ratu Narkoba ‘Gemar’ Bersedekah Dari Bireuen?
Font: Ukuran: - +
Reporter : Bahtiar Gayo
Foto: Instagram @nisadarafunna
DIALEKSIS.COM | Feature - Dia “gemar” bersedekah. Ada yang disantuninya, bahkan kerap ada yang menjadikanya sebagai tempat mengadu, meminta bantuan pinjaman. Wanita berparas cantik inipun bagaikan menikmati “sanjungan”, ketika dirinya dijadikan tempat mengadu.
Tidaklah heran banyak pihak yang berusaha dekat denganya. Apalagi dia dikenal agak pemurah, terbilang kaya. Dia membuka usaha dorsmer, di salah satu kota Juang Bireuen. Ada yang mengatakan dia tergolong “pengusaha” sukses.
Soal gaya hidupnya dia dijuluki incess Juli. Gemerlap, glamour, foto foto “wahnya” sering terpampang di media sosial. Dia menghuni rumah mewah di Gampong Juli Paseh, Kecamatan Juli, Bireuen.
Namun dibalik gemerlap hidupnya, dia harus berurusan dengan negara. Kini dia dijuluki sebagai Ratu sabu sabu. Pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat menciduknya. Sebelum ratu narkoba ini ditangkap, terlebih dahulu suaminya yang diamankan aparat penyidik.
Namun mereka ditangkap bukan di Aceh, justru diluar daerah dan penangkapanya dilakukan oleh BNN Pusat. Dari jauh “tercium” sepak terjang ratu narkoba ini. Mungkin yang dekat “belum ” merasakanya. Namun sepandai-pandai tupai melompat, sesekali jatuh juga.
Han Ratu Narkoba ini disebut sebut sebagai pemain lama dalam dunia hitam. Dulu, dengan mantan suaminya yang kini tidak diketahui dimana rimbanya, ratu ini juga berurusan dengan barang yang dilarang negara.
Setelah menikah lagi, kini dengan suaminya dia juga berurusan dalam dunia hitam. An, sang suami yang duluan diciduk pihak BNN, baru kemudian giliran Han yang digelandang ke jeruji besi.
Menarik ditelusuri perjalanan hidup ratu narkoba ini. Dialeksis.com memperhatikan tulisan tentang Han di Komparatif.id. dan Modusaceh.co, ulasan tentang perjalanan “pengusaha” wanita kaya yang berbungkus narkoba.
Han alias Nisa, ditangkap petugas di NS Doorsmeer miliknya di Peusangan, Bireuen, Selasa (08/08/2023). Sebelum dia ditangkap, penyidik telah terlebih dahulu menciduk An, suami sang ratu bersama komplotanya di Sunggal, Medan.
Walau An sebagai suami Han, (suami yang kedua), dia tidak mau juga menyendiri hidup di jeruji besi. Dari lidahnya terucap nama Nisa, pada hari yang sama istrinya juga diamankan.
Menurut Kepala BNN RI Dr. Petrus Reinhard Golose dalam konferensi pers Jumat (18/8/2023) di Jakarta, pemain lama dalam persoalan sabu ini ditangkap di Bireuen, sementara komplotannya, An, H dan M diciduk di Sunggal, Medan. Penangkapannya berlangsung di hari yang sama.
Pihak penyidik mengamankan barang bukti dari ruko di Sunggal yang disulap tersangka sebagai gudang penyimpanan. Penyidik menemukan barang bukti (BB) berupa 52 kilogram sabu-sabu yang dikemas dalam 50 bungkus plastik berwarna kuning, dan 70 kotak bermerek Rolex yang berisi 323.822 ribu butir ekstasi dengan berat total 129 Kg.
Dijelaskan pihak BNN, berdasarkan pengakuan M, dia bertugas sebagai penjaga ruko tempat gudang sabu dan ekstasi disimpan. Sementara tersangka AN dan H serta Han bertugas menghitung barang haram itu di dalam gudang.
Selain itu, menurut Kepala BNN RI, pada waktu yang sama dengan penangkapan kaki tangan pengedar sabu di Medan, petugas juga bergerak di dua tempat berbeda dan mengamankan dua anggota sindikat narkotika .
Han alias Nisa diamankan di Peusangan, Bireuen. Sementara MA diamankan di Langsa. Menurutnya kedua tersangka berperan sebagai pengendali operasi peredaran sabu dan ekstasi. Mulai dari penyediaan barang, pemasaran, hingga pengiriman kepada pemakai.
Han cs dijerat Pasal 114 (2) Jo Pasal 132 ayat (1) sub Pasal 111 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1), dan Pasal 112 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Narkotika Nomor: 35 Tahun 2009, dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Ratu ekstasi ini merupakan pemain lama.Seperti dilansir Komparatif.id, dan modusaceh.co, ratu sabu ini sejak menikah dengan Ar, suami pertamanya sudah berkecimpung di dunia bisnis terlarang ini.
Dikabarkan, suaminya Ar, pada tahun 2016 berangkat ke Tiongkok, menjemput narkoba jenis sabu-sabu yang diproduksi para mafia negeri sungai kuning ini. Tidak diketahui dengan pasti bagaimana kisahnya. Tersiar kabar Ar ditangkap polisi Tiongkok ketika bertandang ke Provinsi Guandong, di Ibukota Guangzhou-Canton.
Sejak saat itu Ar tidak lagi kembali ke Bireuen, sampai kini tidak ada kabar berita tentang dirinya. Apakah pemain sabu ini mendapat hukuman mati. Sementara di kampungnya, Juli, Bireuen dia dikabarkan telah meninggal dunia.
Setelah lama tidak bersuami, akhirnya Han menikah lagi dengan An, dia juga membuka usaha doorsmeer di Gampong Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireuen. Usahanya mampu menampung 12 karyawan dan saat launching, 16 September 2016 lalu, cukup meriah, banyak tamu dan undangan. Puluhan anak yatim diundang, disantuni.
Pengalamanya dengan suami terdahulu, membuat Han tetap bergelimang dengan dunia narkoba. Dengan dibaluti usaha bisnisnya, urusan narkoba mampu dia samarkan. Sehingga ada sebagian yang menilainya sukses didunia bisnis.
Dia berteman dekat dengan sejumlah istri para elit di birokrasi dan politik. Dia seringkali menampilkan keglamouran di Instagram. Bahkan oleh teman-teman sosialitanya dia dijuluki Incess Juli.
Dia juga dikenal gemar membantu, memberi sedekah. Bahkan sejumlah tokoh di Bireuen terpercik rejeki dari Nisa. Baik dalam bentuk utang, maupun pemberian lainnya.
Modusaceh menuliskan, ini pula sebabnya, mengapa penangkapan Han nyaris tak terhendus media pers secara masif. Berbeda dengan beberapa kasus sebelumnya, terpublikasi secara luas di media pers.
“Bisa jadi, karena itu tadi, Han sering “membantu” banyak orang yang kesulitan keuangan. Termasuk oknum wartawan serta modal bagi oknum politisi untuk maju dalam konstestasi Pileg dan Pilkada di Bireuen? Entahlah, hanya Han dan merekalah yang tahu,” demikian ending tulisan di media modusaceh.
Kini Han cs berada di jeruji besi, mempertanggungjawabkan perbuatanya. Bagaimana kisah perjalanan ratu sabu sabu dari kota juang ini, proses waktu yang akan mengisi teka teki ini.
Han selama ini dikenal oleh sebagian kalangan “gemar” bersedekah. Ada yang disantuninya. Apakah sedekahnya hasil dari narkotika? Ratu inilah yang tahu jawabanya. Satu yang pasti dia kini menikmati hari hari dibalik jeruji besi.