Beranda / Feature / Muallem dan Darwati Akankah Menyatukan Merah dan Orange?

Muallem dan Darwati Akankah Menyatukan Merah dan Orange?

Senin, 14 Juni 2021 23:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo

Mereka bukan sepasang remaja yang sedang berfoto dengan gaya. Namun gaya mereka berfoto mengundang nuansa politis yang kentara. Apalagi mereka merupakan publik pigur di Bumi Serambi Mekkah.

Mereka jarang foto bersama, namun kali ini foto mereka berdua menjadi pembahasan. Muzakir Manaf (Muallem) tokoh Partai Aceh kali ini mau berfoto bersama dengan Darwati A Gani, tokoh Partai Nanggroe Aceh (PNA).

Bahkan Darwati A Gani menaikan fotonya bersama Muallem ke Instagram miliknya. Spontan tokoh politik Aceh ini kini menjadi perhatian publik. Istri Irwandi Yusuf ini (mantan Gubernur Aceh) memiliki warna dan bendera yang khas, orange. Berbeda dengan Muallem dengan ciri khas merah ada les hitam dan putih.

Namun berbeda warna dan selama ini berlainan perahu politik, ketika hati mampu direkatkan untuk menggapai satu tujuan, perbedaan itu ahirnya disatukan dalam sebuah kebersamaan. Kalau memang mereka “berjodoh” dalam pertarungan politik nanti, teka teka siapa yang bakal mendampingi Muallem terjawab sudah.

Pilkda Aceh akan bergulir di tahun 2024 serentak seluruh Indonesia. Namun Instagram yang diunggah Darwati A Gani dengan menaikan fotonya bersama Muallem, sudah membuat dunia maya dan dunia nyata riuh dengan pembahasan.

Banyak nitizen yang memberikan komentar bahwa mereka adalah “pasangan” yang tepat. Kekuatan partai local Aceh akan disatukan dalam sebuah kepentingan untuk ke Meuligo orang nomor satu dan dua Aceh.

Pertemuan Mualem dan Darwati mendapat analisa dari pengamat politik dan pemerintahan, Farnanda, saat dihubungi Dialeksis.com pada Senin (13/6/2021). Dia menilai ada unsur politis atas pertemuan ini yang mengarah pada kontestasi Pilkada Aceh 2024.

Pengamat ini menilai beberapa kalkulasi peta politik yang bisa diperhitungkan. Pertama, modal interpersonal dan memperkuat soliditas, merupakan sebuah alternatif pilihan bagi masyarakat Aceh bila pasangan ini maju di Pilkada aceh. Sosok Mualem dan Darwati memang dinilai sebagai tokoh sentral di Aceh.

Keduanya memiliki modal politik yang sama kuat dilevel grassroot. Ditambah, eksistensi Darwati diperkirakan akan terus meningkat karena tidak lepas dari bayangan mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, jelas Alumni Magister Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Gajah Mada (UGM).

Wacana duet ini bisa dipandang sebagai jalan rujuk bagi bersatunya partai lokal di Aceh. Duet ini bisa membuka peluang bagi partai lokal untuk kembali berjaya.

Tidak bisa dielak bahwa faktor lokalitas merupakan bahan bakar utama bagi kedua paslon dalam memperoleh suara. Duet ini diprediksi membangkitkan kembali ruh perjuangan yang mengatasnamakan bangsa Aceh.

Penilaian lain menurut Farnanda, melawan stereotip patriarkis, komposisi gender yang disajikan menghadirkan representasi yang jelas.

"Duet ini sudah menang selangkah karena akan meraih suara dari segmentasi pemilih perempuan. Duet Mualem dan Darwati akan menjawab isu keberpihakan yang sejauh ini menempatkan perempuan di Aceh sebagai 'second lead', " kata Farhan.

Muallem dan Darwati memang belum menyebutkan mereka akan menjadi tim duet Pilkada Aceh. Namun ketika Darwati mengungah fotonya bersama Muallem di Instagram miliknya, spontan foto itu menjadi perhatian dan pembahasan.

Belum tentu Muallem akan berpasangan dengan Darwati pada Pilkda 2024. Perjalan ke sana masih panjang, prosesnya masih lama. Namun wacana untuk itu sudah mereka gelindingkan. Minimal ingin mengetahui keinginan publik, apakah duet mereka mendapat simpati?

Kekuatan Irwandi Yusuf yang “memayungi” Darwati A Gani, masih sangat diperhitungkan. Namun bukan berarti dengan wacana duet Muallem dengan Darwati membuat pihak lain yang ingin meramaikan Pilkada Aceh tidak mengambil ancang-ancang.

Para kandidat lainya akan bermuculan demi menghidupkan demokrasi, namun untuk saat itu Muallem dan Darwati sudah “menggaet” perhatian publik, walau tabuhan genderang pilkada belum melantunkan melodi. ( Bahtiar Gayo)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda