kip lhok
Beranda / Feature / Melirik Keberhasilan Kinerja Kejari Medan

Melirik Keberhasilan Kinerja Kejari Medan

Senin, 21 Desember 2020 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Kerja keras, ketekunan dan bertanggungjawab dengan apa yang dilakukan, akan membuahkan hasil. Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Bila semuanya dilakukan sesuai dengan aturan dan petunjuk, bukan hanya hasil yang akan diraih, namun ada penghargaan dari pihak lain.

Itulah gambaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan. Bukan hanya berhasil menyelamatkan asset daerah dan menyelamatkan uang negara, sehingga Walikota Medan Ir. Arief Sudarto Trinugroho, MT mengirimkan surat ke Mahkamah Agung, mengucapkan terima kasih.

Namun banyak prestasi lainya sehingga Kejari Medan ini menjadi buah bibir. Kejari Medan masuk nominasi dalam persoalan kepatuhan entri data Sipede. Ada tiga Kejari Tipe A di Indonesia yang masuk nominasi ini; Kejaksaan Banyu Wangi, Jember dan Medan.

Sementara untuk level Kejati hanya jawa Timur. Untuk klasifikasi Kejari tipe B, diraih Kejari Kampar, Bitung dan Maros.

“Alhamdulilah atas kinerja dan kekompakan tim Kejari Medan, semua hasil itu bisa dicapai,” sebut Teuku Rahmatsyah Kejari Medan ketika Dialeksis.com meminta tanggapanya sehubungan dengan sejumlah kegiatan berhasil dicapainya.

Masuk nominasinya Kejari Medan setelah capaian kinerja di tahun 2020 dinilai, seluruh kejari di Indonesia kinerjanya dievaluasi. Menurut lelaki asal Banda Aceh ini menjelaskan, di Kejari Medan ada 102 pegawai menggunakan aplikasi E- Dosir LHKPN dan LHKASN. Pengunaanya sudah 100 persen.

BMN telah tertib, sarana dan prasarana kantor berjalan lancar. Daskrimti pelaksanaan melalui media online. (Zoom you tube streaming) disertai input CMS di setiap ruangan jaksa.

Dalam paparanya tentang pencapaian kinerja Kejaksaan Negeri Medan tahun 2020 dijelaskan, untuk Intelijen ada 123 laporan informasi harian. Laporan informasi khusus 126. SPTUG 8 kegiatan, PAM/ ada 18 kegiatan, untuk penyelidikan 1 kegiatan.

Penyuluhan hukum sudah dilaksanakan ada 6 kegiatan, jaksa menyapa 3 kegiatan. Jumlah konten di media sosial, Instagram 507 opstingan 2.209 felllower, face books 2.182 pengikut, tiwiter. 310 twet 211 folloewer. You tube 674 subcribe 24 postingan.

Kejari Medan sudah mempergunakan kekuatan yang ada, khususnya di dunia maya dalam melaksanakan tugasnya. Demikian dengan anggaran, sebut Teuku Rahmatsyah, penyerapan anggaran senilai Rp 210 juta mampu diserap Rp 203.221.300 atau 96.77 persen.

Ada hal lain yang menarik tentang apa yang sudah dilakukan pihak Kejari Medan, soal barang rampasan. Pada tahun 2020 ini, pihak Kejari Medan sudah melakukan lelang sejumlah barang rampasan.

Nilai yang dimasukan ke kas negara lebih dari Rp 1 miliar. Untuk sepeda motor jumlahnya cukup banyak mencapai 1,070 unit. Ada 60 unit mobil dan satu unit speedboat. Emas perhiasan 25 pcs, tabung gas yang dilelang mencapai 105 tabung.

Pemusnahan barang bukti sudah dilakukan setelah adanya kekuatan hukum tetap. Ada 1.816 perkara yang ditangani. Ada 1.395 perkara TPUL, 246 perkara Oharda, dan 175 perkara klasifikasi Kamnegtibum.

Bagaimana dengan penyelamatan uang negara lainya? Dalam tahun 2020 ini, Kejari Medan berhasil menyelamatkan keuangan daerah/ pemulihan keuangan negara. Pihaknya berhasil mengembalikan uang ke negara

Dari penyerahan sarana dan utilitas perumahan nilianya mencapai RP 55.649.677.800. Dari tungakan pajak, pajak hotel 5.946.828.556. Pajak resturan Rp 452.725.459. Asset pemerintahan kota Medan dikuasi oleh pihak lain mencapai Rp 41. 109.164.251.

Demikian dengan ketidak patuhan perusahaan menunggak iuran BPJS 556. 567.329. Nilai yang diselamatkan totalnya 103. 717.963.395.

Lain lagi dengan tindak pidana khusus, pidana kepabean dan cukai ada empat terhukum, dari kasus perpajakan satu terhukum. Dari upaya ini pihak Kejari Medan berhasil menyelamatkan uang negara, uang pengganti Rp 1.336.273.396 dengan denda Rp 150 juta.

Demikian dengan kasus pidana khusus dugaan TPK pemilik tanah. Berdasarkan hak milik di atas tanah di jalan Jawa Sie Kambing, dugaan pengolaan dana JKN pada Puskesmas Glulur darat Dinas Kesehatan kota Medan, semuanya mampu diselesaikan dengan baik.

Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kekompakan tim menjadi penentu. Kejari Medan sudah melakukanya dan mereka mendapatkan penghargaan atas apa yang sudah mereka lakukan. Tetesan keringat mereka menjadi catatan sejarah di negeri Deli. (Bahtiar Gayo)


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda