USK Pamerkan Produk Turunan Nilam di Forum Bisnis PTNBH Malang
Font: Ukuran: - +
USK mempromosikan produk berbahan nilam dan Dana Lestari dalam forum bisnis perguruan tinggi negeri di Universitas Brawijaya pada 10-11 Juni 2024. Foto: doc Humas USK
DIALEKSIS.COM | Malang - Universitas Syiah Kuala (USK) memamerkan produk turunan nilam dan Dana Lestari dalam Forum Bisnis Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) Indonesia di Universitas Brawijaya, Malang, pada 10-11 Juni 2024. Forum yang diikuti 21 PTNBH seluruh Indonesia ini menjadi ajang memperkenalkan potensi dan inovasi hulu-hilir industri nilam Aceh.
Dalam presentasinya, Direktur Direktorat Bisnis dan Dana Lestari sekaligus Kepala Atsiri Research Center USK, Syaifullah Muhammad, memaparkan kandungan fitokimia alami nilam Aceh yang berkhasiat sebagai anti bakteri, antioksidan, hingga anti aging bagi kulit manusia.
"Kami sudah membuat produk parfum dengan berbagai varian, serta skincare series yang terdiri dari facial wash, toner, serum anti aging, moisturizer, dan produk hasil riset lainnya yang telah mendapatkan HAKI dari Kemenkumham RI," ujar Syaifullah dalam keterangan tertulis diterima Dialeksis.com (12/06/2024).
Ia mengatakan ARC USK telah memiliki sekitar 30 HAKI terkait nilam, rumah produksi tersertifikasi BPOM, dan sejumlah mesin produksi. USK memiliki visi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh melalui optimalisasi sumber daya alam.
Salah satu langkah krusial dalam industri nilam adalah purifikasi. Syaifullah menegaskan, kini Aceh mampu membuat produk setara parfum Prancis dengan nilam dalam negeri yang telah dipurifikasi. "Nilamnya dari negeri kita, parfumnya juga dari negeri kita," ungkapnya disambut tepuk tangan peserta.
USK juga mengembangkan USK Store untuk memasarkan produk turunan nilam. Bulan ini, akan diresmikan USK Store kedua di Sabang setelah yang pertama di Banda Aceh. Ke depan, tidak menutup kemungkinan ada kerja sama seperti USK Store di kampus lain.
Menurut Syaifullah, ARC USK saat ini memiliki 80 profesor doktor yang mendedikasikan ilmunya dari hulu ke hilir untuk industri nilam Aceh.
Selain Syaifullah, forum turut menampilkan pemateri seperti Direktur Utama PT Brawijaya Multi Usaha, perwakilan PT LAPI ITB, Komisaris Independen BLST IPB (Holding Company of IPB), dan UI Corpora Group.
Forum ini membuktikan potensi ekonomi signifikan dari budidaya nilam. Harga minyak nilam Aceh saat ini di atas Rp 1 juta per kilogram, sehingga satu hektar lahan bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp 170 juta dalam enam bulan.
Antusiasme tinggi peserta, termasuk perwakilan anak usaha IPB dan perusahaan nasional lainnya, menunjukkan minat besar terhadap peluang kerja sama dan pengembangan produk nilam. USK berharap kolaborasi ini dapat terus berkembang demi kesejahteraan masyarakat dan memperkuat posisi Indonesia di industri nilam global.