Beranda / Ekonomi / Terobosan Migas Aceh Berbuah Janji Kompensasi dari Pusat

Terobosan Migas Aceh Berbuah Janji Kompensasi dari Pusat

Sabtu, 18 Mei 2024 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Pejabat Sementara Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, memberikan cindera mata kepada Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, setelah pertemuan di Pendopo Gubernur Aceh pada Jumat, 17 Mei 2024.


DIALEKSIS.COM | Aceh - Pemerintah pusat melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menjanjikan kompensasi yang setimpal bagi Aceh. Ini terkait penemuan cadangan gas raksasa di lepas pantai Aceh.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan hal itu usai melaporkan temuan gas kepada Pj. Gubernur Aceh Bustami Hamzah di Pendopo Gubernur Aceh, Jumat, 17 Mei 2024. 

"Kami ingin memastikan hasil pengembangan eksplorasi ini sampai ke seluruh masyarakat di daerah," ujarnya. "Pemerintah akan selalu mengupayakan agar ini memberikan kebermanfaatan bagi seluruh masyarakat Aceh."

Sebelumnya, SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Mubadala Energy mengumumkan penemuan gas kedua yang signifikan secara berurutan di South Andaman, lepas pantai Aceh. Perusahaan energi internasional berkantor pusat di Abu Dhabi itu menemukan gas setelah melakukan pengeboran eksplorasi di sumur Tangkulo-1 sejak bulan lalu.

Mubadala menemukan eksplorasi laut dalam di sumur Tangkulo-1, Blok South Andaman, sekitar 65 kilometer lepas pantai Aceh atau sebelah utara Lhokseumawe, Aceh Utara. Tangkulo-1 dibor hingga kedalaman 3.400 meter di kedalaman laut 1.200 meter. Penemuan berurutan dengan potensi lebih dari 2 triliun kaki kubik gas-in-place menempatkan Blok South Andaman sebagai salah satu gas plays terpenting di dunia.

Dalam laporannya kepada Pj Gubernur kemarin, SKK Migas membawa tim ahli geologis dari Mubadala Energy. Dalam pertemuan itu, SKK Migas Sumbagut mengatakan penemuan gas raksasa ini akan menjadi booster proyek ekonomi baru di masa depan. 

"Makanya kita akan melewati tahapan tersebut. Tentunya pemerintah akan selalu mengupayakan agar ini memberikan kebermanfaatan bagi seluruh masyarakat," kata Rikky.

"Jadi tidak ada cerita bahwa hasil kegiatan ini tidak sampai ke seluruh masyarakat di daerah. Ini yang ingin kami sampaikan kepada pemerintah Aceh. Bersama-sama kita laksanakan pengembangan lapangan ini," ujarnya.

Rikky mengatakan temuan di Sumur Tangkulo-1 sebesar 47 standar kubik kaki per hari dan 1.300 barel kondensasi per hari berhasil diuji. Selanjutnya, SKK Migas dan Mubadala akan melakukan studi untuk melihat potensi dan produksi yang bisa dihasilkan. Kemudian, mereka akan menentukan skenario pengembangan lapangan terbaik.

"Dalam tahapan tersebut akan dipilih berbagai opsi terbaik untuk melaksanakan kegiatan penyiapan produksi gas, karena gas ini tidak bisa langsung diproduksikan. Harus sudah ada pihak pembeli dan aliran yang jelas," kata Rikky.

Tahapan ini dinamakan Plan of Development (PoD) dan pertama kali dilakukan dari laut lepas pantai Andaman. Geologis Mubadala Energy Nadia menjelaskan pengeboran di sumur Tangkulo-1 sedang berlangsung dan ditargetkan selesai pekan ini. Setelah itu, Mubadala akan pindah ke sumur Layaran 2 yang rencananya selesai pertengahan atau akhir Agustus 2024.

"Ini masih kategori eksplorasi. Tahapan selanjutnya kita masih akan melakukan studi lagi," kata Nadia. 

Studi itu untuk mengetahui potensi dan kualitas gas ditemukan. Hasilnya akan digunakan menentukan skenario produksi gas terbaik.

Sementara itu, Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah menyambut baik kegiatan eksplorasi atas temuan gas raksasa di Aceh. 

"Ini tentu akan membangkitkan ekonomi Aceh dan investasi di Aceh. Aceh itu masih ada harapan untuk mewujudkan kenyataan," ujarnya singkat usai pertemuan tersebut.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI