Perluas Pasar IKM, Kemenperin Gandeng Ritel Modern IKEA
Font: Ukuran: - +
Penandatangana Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal IKMA dengan salah satu perusahaan ritel ternama pemegang merek IKEA Indonesia, PT Rumah Mebel Nusantara dalam program “Teras Indonesia”. [Foto: dok. Kemenperin]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Peran besar IKM dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia bisa dilihat dari jumlah IKM yang mencapai 4,5 juta unit usaha atau berkontribusi sebesar 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia. Sektor IKM telah menyerap tenaga kerja sebanyak 12,37 juta orang.
“Pada triwulan III tahun 2024, sektor IKM memberikan andil hingga 3,50 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional dan sebesar 20,97 persen kepada total nilai output industry,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Menurut Dirjen IKMA, kontribusi besar dari IKM tersebut perlu terus ditingkatkan dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait. Salah satunya melalui upaya mendorong jejaring kemitraan dan perluasan akses pasar IKM.
Langkah ini direalisasikan melalui Direktorat Jenderal IKMA yang bermitra dengan salah satu perusahaan ritel ternama pemegang merek IKEA Indonesia, PT Rumah Mebel Nusantara dalam program “Teras Indonesia”. Kedua belah pihak telah melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman di Jakarta, Senin (2/12/2024) lalu.
“Nota kesepahaman ini merupakan upaya kita bersama untuk memfasilitasi pelaku IKM dalam memperluas jangkauan pasar IKM ke dalam pasar ritel modern,” ujar Reni.
Melalui program ini, IKM akan memiliki pengalaman dan pemahaman yang luas. Bukan hanya dalam hal kualitas produk, namun juga pentingnya pelayanan yang baik kepada pelanggan.
“Oleh karena itu, diperlukannya pendampingan pelayanan pelanggan dan display produk yang baik dari PT Rumah Mebel Nusantara agar IKM kita memiliki kemampuan yang baik dalam mengajak pengunjung berbelanja dan menjadi pelanggan mereka,” tutur Dirjen IKMA.
Lanjut Reni, terjalinnya kolaborasi tersebut, menunjukkan kesamaan visi dan juga kepedulian Ditjen IKMA dan IKEA terhadap perkembangan IKM di Indonesia.
“Kami mengetahui bahwa pelaku IKM Indonesia banyak yang sudah siap dan layak untuk tampil di panggung nasional maupun global, dan kolaborasi ini terjalin untuk memberikan panggung yang layak bagi pelaku IKM,” imbuhnya.
Adapun bentuk kerja sama Ditjen IKMA dan PT Rumah Mebel Nusantara, antara lain memberikan kesempatan kepada 11 pelaku IKM unggulan binaan Ditjen IKMA untuk tampil di enam gerai IKEA yang ada di Indonesia. Pelaku IKM yang terpilih untuk mengikuti program Teras Indonesia ini akan melalui proses kurasi yang ketat dan telah mendapatkan pendampingan dan fasilitasi pengembangan dari Ditjen IKMA.
“IKM yang kami usulkan ke IKEA untuk program Teras Indonesia adalah IKM unggulan binaan yang telah diseleksi sehingga dinyatakan legitimate, izin usahanya jelas, produknya berkualitas baik dan memenuhi syarat-syarat wajib, serta reputasinya juga baik, sehingga kepuasan konsumen menjadi terjamin,” tuturnya.
Dirjen IKMA juga menambahkan, para IKM terpilih akan mendapatkan ruang atau lokasi pada gerai IKEA untuk memasarkan produknya. Selain itu, para IKM juga akan mendapatkan pelatihan dari IKEA mengenai perdagangan ritel.
“Seluruh fasilitasi terhadap IKM ini diberikan secara gratis, dan hasil penjualan yang dihasilkan akan disalurkan sepenuhnya kepada pemilik IKM, tanpa biaya dan potongan apapun,” tandas Reni.
Kolaborasi Teras Indonesia antara Ditjen IKMA dengan IKEA ini akan berlangsung selama empat tahun. Pelaksanaan program dan kinerja IKM peserta juga akan dievaluasi secara berkala untuk mendapatkan gambaran dan pertimbangan mengenai pelaksanaan program di masa mendatang, khususnya pada pengembangan IKM potensial lainnya. [*]