Mahasiswa Aceh Rancang Jelajah Rasa Nusantara, Dukung UMKM dengan Konten Kreatif
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Tim Jelajah Rasa Nusantara. Dokumen untuk dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di tengah maraknya perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banda Aceh, muncul sebuah inisiatif kreatif dari sekelompok mahasiswa yang berupaya memberikan dampak positif terhadap pengembangan UMKM lokal.
Inisiatif ini adalah Jelajah Rasa Nusantara, sebuah platform unik yang menggabungkan layanan kreatif untuk promosi produk UMKM serta pengalaman wisata kuliner khas Aceh.
Jelajah Rasa Nusantara dibentuk oleh tiga mahasiswa magang, yakni Amel dari Universitas Serambi Mekkah, Atira dan Nella dari Universitas Syiah Kuala (USK).
Jelajah Rasa Nusantara menawarkan layanan pembuatan konten visual dan wisata kuliner yang menyasar UMKM binaan Koperasi Wirausaha Unggul Bersama Indonesia (WUBI).
Menurut Amel, yang bertanggung jawab sebagai pengelola web dan marketing, ide ini berangkat dari keinginan mereka untuk membantu UMKM kecil agar lebih dikenal melalui platform media sosial.
"Jelajah Rasa ini kami rancang untuk membantu UMKM kecil agar lebih dikenal melalui media sosial, Kami melihat banyak UMKM di Banda Aceh yang memiliki produk berkualitas namun kesulitan dalam memasarkan produknya di ranah digital," ujarnya kepada Dialeksis.com, Minggu, 17 November 2024.
Berdiri sejak 23 September 2024, Jelajah Rasa Nusantara langsung bergerak cepat dengan menawarkan dua paket layanan unggulan, yaitu jasa foto produk dan video review. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp50.000 untuk paket 5 foto produk, hingga Rp150.000 untuk video review.
Ia menjelaskan bahwa layanan mereka mendapat sambutan positif dari UMKM di Banda Aceh yang kesulitan untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial.
“Banyak UMKM yang sebelumnya tidak ter-expose kini bisa dikenal luas. Beberapa pelaku usaha juga gaptek, jadi kami hadir untuk membantu mereka,” jelasnya.
Selain jasa fotografi dan videografi, Jelajah Rasa Nusantara juga menyediakan open trip kuliner yang dirancang khusus untuk para wisatawan, baik lokal maupun asing, yang ingin menjelajahi kekayaan kuliner Aceh.
“Awalnya, ide ini memang dari mentor. Beliau membantu kami mengembangkan konsep hingga menjadi bentuk yang solid seperti sekarang dan sekarang juga kami dapat benefitnya, seperti menambah relasi dan mengasah kemampuan komunikasi,” ujar Amel.
Meskipun kegiatan ini berawal dari kegiatan magang, ketiga mahasiswa ini berkomitmen untuk melanjutkan program ini meski masa magang telah selesai.
Ia menegaskan bahwa mereka ingin mempertahankan keberlanjutan relasi yang telah terbangun dengan para UMKM di Banda Aceh.
“Kami ingin program ini tetap berjalan meski magang selesai. Kami akan berusaha menjaga relasi yang sudah terbangun dengan berbagai UMKM,” tuturnya.
Mereka percaya bahwa keterampilan mereka dalam branding dan pemasaran bisa menjadi solusi bagi pelaku UMKM yang kurang memahami teknologi digital.
Ia berharap, kehadiran Jelajah Rasa Nusantara dapat menjadi jembatan bagi UMKM kecil yang masih merintis agar bisa lebih berkembang di era digital.
“kami ingin menjadi jembatan untuk membantu mereka. Bisa membantu bapak/ibu yang punya usaha karena income produk itu juga dari media sosial sekarang,” pungkasnya.