Beranda / Ekonomi / Kunker ke Takengon, Pj Gubernur Aceh Ajak Semua Pihak Kompak Halau Inflasi

Kunker ke Takengon, Pj Gubernur Aceh Ajak Semua Pihak Kompak Halau Inflasi

Selasa, 30 April 2024 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Penjabat Gubernur Aceh, Bustami turun ke pasar Inpres untuk mengecek harga beras di pedagang. [Foto: MC Aceh]


DIALEKSIS.COM | Takengon - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami, mengajak semua pihak terutama para kepala daerah untuk menyatukan visi dan mengumpulkan kekuatan bersama dalam menekan inflasi di Aceh.

Hal itu disampaikan Bustami saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Takengon sekaligus memimpin high level meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Aceh, Senin (29/4/2024).

Rapat juga dihadiri Ketua DPR Aceh dan kepala daerah di Aceh serta Kepala Bank Indonesia (BI), juga Kepala SKPK provinsi/kabupaten.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur sempat mempertanyakan ketidakhadiran beberapa bupati seperti Aceh Barat dan Aceh Besar.

Bustami menyampaikan, pertemuan di daerah berhawa dingin itu dimaksudkan untuk "mengumpulkan" kekuatan bersama dalam menghalau inflasi yang terjadi di Tanah Rencong secara umum.

"Kita punya kekuatan bersama untuk saling menghalau dan memperbaiki kelemahan satu daerah dengan daerah lain. Intinya koordinasi harus lebih dikuatkan lagi dan saling memberikan masukan," tandasnya pada acara yang diadakan di salah satu hotel berbintang.

Menurut dia, Aceh memiliki sektor pangan yang luas dan harus dikembangkan dengan maksimal. "Tantangan pasti ada, namun upaya kerja keras harus kita lakukan,” tukasnya. "Kita berkumpul untuk membahas upaya agar Aceh lebih baik," tambah Bustami.

Bustami juga berkomitmen menuntaskan semua kendala yang menghambat langkah serta mengupayakan kerja sama yang lebih baik lagi dengan petani, perbankan dan pihak terkait lainnya.

"Selain itu kita harus memperkuat semua jalinan untuk ‘mengeratkan’ jalan menghilangkan inflasi," ujarnya.

Bustami menekankan pentinnya melakukan inovasi dan adopsi agar semua perencanaan dapat berjalan dengan lancar. Sasaran lainya adalah inflasi 2024 yang diproyeksikan semakin besar.

"Kita harus menjaga angka inflasi untuk kenyamanan warga Aceh. Dukungan dari berbagai pihak harus kita efektifitaskan. Semua harus terlibat aktif," tandasnya.

"Saya berharap kepada kepala daerah sektor yang paling menentukan. Komunikasi kebersamaan sangat diperlukan saat ini untuk menghalau inflasi. Komunikasi intensif antar bupati diharapkan. Nawaitu harus kita lakukan untuk ini," pungkas Bustami.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan BI Aceh, Rony Widijarto mengatakan, inflasi Aceh pada 2023 terendah secara nasional yakni 1,53 persen, sedangkan inflasi nasional sebesar 2,61 persen. Oleh karena itu, pada tahun ini terdapat resiko base effect pada inflasi yang perlu diantisipasi.

“Inflasi Aceh (2023) terendah secara nasional. Dan itu juga menembus batas bawah. Artinya, sangat berat untuk menjaga inflasi dalam level yang sama,” kata Rony, Jumat (26/4/2024).

Dia menjelaskan, pada Maret 2024, inflasi Aceh sebesar 3,25 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau 0,48 persen secara bulanan

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda