Beranda / Ekonomi / Kontribusi Minerba pada PDB 2023 Capai Rp2.198 Triliun

Kontribusi Minerba pada PDB 2023 Capai Rp2.198 Triliun

Minggu, 01 Desember 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi minerba. [Foto: dok. KESDM]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sektor mineral dan batu bara (minerba) memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia pada tahun 2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ini menyumbang sebesar Rp2.198 triliun atau sekitar 10,5% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang mencapai Rp20.892 triliun.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Tri Winarno, menegaskan bahwa kontribusi besar ini harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. "Nilai ini sangat signifikan dan harus kita pertahankan, bahkan ditingkatkan," ujar Tri seperti dilansir pada Ahad (1/12/2024).

Pencapaian sektor minerba sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam meningkatkan ketahanan nasional, terutama dalam aspek ketahanan pangan, ketahanan energi, dan program hilirisasi untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% pada periode 2025-2029.

Namun, Tri mengingatkan bahwa sektor minerba adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu, pengelolaannya harus dilakukan dengan bijaksana, dengan tujuan utama untuk kesejahteraan rakyat, sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945. 

"Pengelolaan mineral dan batu bara harus benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi bangsa Indonesia," katanya.

Di tengah kontribusi besar sektor ini terhadap perekonomian, Tri juga menekankan pentingnya keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan. Isu lingkungan kini menjadi perhatian global, dan para pelaku usaha di sektor minerba diminta untuk menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan.

"Isu global terkait pertambangan saat ini menuntut kita untuk tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga memperhatikan people dan planet," kata Tri.

Untuk memastikan sektor minerba terus memberikan manfaat tanpa menimbulkan dampak negatif, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dalam tata kelola sektor ini. 

"Kami akan terus melakukan continuous improvement, termasuk dalam tata kelola pengelolaan mineral dan batu bara, untuk menjamin keberlanjutan dan manfaat yang lebih besar bagi bangsa," tegas Tri.

Meskipun kontribusi sektor minerba terhadap PDB cukup besar, Tri mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidaklah mudah. Dengan sorotan global terhadap isu lingkungan dan transisi energi, sektor ini harus mampu beradaptasi dengan standar internasional yang lebih ketat, terutama dalam hal keberlanjutan.

"Pengelolaan mineral dan batu bara harus memberikan kontribusi yang maksimal dan tidak menimbulkan dampak negatif," tutupnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI