kip lhok
Beranda / Ekonomi / Jaga Harga Jagung, Mentan Minta Bulog Serap Jagung Hasil Produksi Petani

Jaga Harga Jagung, Mentan Minta Bulog Serap Jagung Hasil Produksi Petani

Senin, 22 April 2024 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) segera menyerap produksi jagung dalam negeri yang saat ini memasuki panen raya besar, terutama di sejumlah sentra seperti Provinsi Gorontalo. [Foto: Humas Kementan]


DIALEKSIS.COM | Gorontalo - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) segera menyerap produksi jagung dalam negeri yang saat ini memasuki panen raya besar, terutama di sejumlah sentra seperti Provinsi Gorontalo.

Mentan mengaku khawatir jika Bulog tak menyerap, maka harga jagung di tingkat petani akan semakin jatuh.

"Sekarang sudah turun Rp3.600 kasihan petani kita, apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor nih dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini, kapan selesainya itu impor," ujar Mentan usai meninjau Gudang Jagung Polohumo, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Minggu (21/4/2024).

Selain menyerap, kata Mentan, Bulog juga harus membeli dengan harga yang wajar alias menguntungkan. Jangan sampai, petani rugi karena hasil panen lebih murah dari biaya ongkos produksi. Karena itu, Mentan berharap petani terus didampingi agar ke depan bisa melakukan produksi.

"Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan aku pastikan tidak ada lagi itu impor. Tapi jangan biarkan petani di saat harga jatuh berjalan sendiri, nah kami minta bulog supaya serap. Tolong diserap Ini harganya sudah Rp3.600," katanya.

Mentan menegaskan pemerintah saat ini berkomitmen penuh terhadap nasib dan kesejahteraan petani. Hal ini bisa dilihat dari penambahan alokasi pupuk subsidi yang mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi. Penambahan ini bahkan cukup besar karena mencapai 100 persen.

"Pupuk sudah naik dua kali lipat, untuk disini (Kabupaten Boalemo) sudah kami tambah, perintah Presiden dan saya sudah tanda tangan. Tolong sampaikan ke seluruh Indonesia bahwa pupuk sudah ditambah Rp28 triliun atau naik dua kali menjadi Rp54 triliun, Jadi urusan pupuk sudah tidak ada lagi masalah," katanya.

Sementara itu, dari sisi kualitas Mentan melihat kondisi jagung hasil panen raya ini cukup bagus dan bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia. Oleh karena itu, harga yang layak untuk petani di sana harusnya di atas Rp4.200 perkilogram.

"Ini sangat bagus, sangat bagus kualitasnya. Oleh karena itu, harusnya minimal Rp4.200 dibelikan dan tidak boleh dibiarkan menjadi Rp3.600," pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda