kip lhok
Beranda / Ekonomi / Indonesia Targetkan Tambahan Produksi Minyak 100 Ribu Barel per Hari

Indonesia Targetkan Tambahan Produksi Minyak 100 Ribu Barel per Hari

Minggu, 04 Agustus 2024 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Foto: portonews


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan rencana peningkatan produksi minyak Indonesia sebesar 100 ribu barel per hari (BOPD). Tambahan produksi ini akan berasal dari enam proyek lapangan minyak yang dijadwalkan beroperasi hingga 2028.

"Ada enam prospek yang diharapkan mulai berproduksi seluruhnya pada 2028, dengan total produksi sedikit di atas 100 ribu barel," ujar Arifin dalam pertemuan dengan media di Kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Jakarta Selatan, Jumat, 2 Agustus 2024.

Keenam proyek tersebut meliputi:

  1. Lapangan Forel (Medco S Natuna Sea B): 10 ribu BOPD, target operasi kuartal IV-2024
  2. Lapangan Ande-Ande Lumut (Prime Energi NW Natuna Pte Ltd): 20 ribu BOPD, target operasi kuartal I-2028
  3. Lapangan Singa Laut Kuda Laut (Harbour Energi): 20.313 BOPD, target operasi kuartal IV-2026
  4. Lapangan OO-OX (Pertamina Hulu Energi ONJW): 2.996 BOPD, target operasi kuartal I-2026
  5. Lapangan BUIC (Mobil Cepu Ltd): 19.206 BOPD, target operasi kuartal III-2024
  6. Lapangan Hidayah (Petronas North Madura): 25.276 BOPD, target operasi kuartal I-2027

Selain proyek-proyek baru, Kementerian ESDM juga mendorong optimalisasi sumur-sumur yang sudah ada. "Kami berupaya meningkatkan recovery sumur-sumur existing dari 30 persen menjadi 50 persen," kata Arifin. Untuk mencapai target ini, Pertamina akan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki keahlian teknologi di bidang tersebut.

Data Kementerian ESDM menunjukkan produksi minyak semester I-2024 mencapai 578.272 barel per hari, turun 4,53 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara produksi gas bumi mencapai 6.635,99 mmscfd, naik tipis 0,1 persen dari tahun sebelumnya.

Arifin menambahkan, meski produksi minyak menurun, prospek gas bumi menunjukkan tren positif. "Data ini belum termasuk lapangan baru yang dikelola ENI," ujarnya.

Kontributor terbesar produksi minyak saat ini adalah Pertamina Hulu Rokan, diikuti Exxon dan Pertamina EP. Untuk gas bumi, BP Berau tercatat sebagai penyumbang utama.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda