Dinas Koperasi Aceh Gelar Bimtek Wirausaha Pemula untuk Tingkatkan UMKM
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Provinsi Aceh menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Wirausaha Pemula, yang berlangsung di Banda Aceh pada hari Minggu, 15 Desember 2024. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Provinsi Aceh menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Wirausaha Pemula, yang berlangsung di Banda Aceh pada hari Minggu, 15 Desember 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari calon wirausaha, pelaku usaha pemula, serta berbagai pihak yang terlibat dalam pemberdayaan sektor UMKM di Aceh.
Bimbingan teknis ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para pelaku usaha, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor usaha kecil dan menengah.
Acara ini dibuka oleh Saiful Bahri, MM, yang menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Aceh.
Dalam sambutannya, Saiful Bahri menekankan pentingnya peran wirausaha dalam perekonomian Indonesia, terutama menuju target Indonesia Emas 2045.
“Pada tahun 2045, Indonesia diprediksi akan menjadi negara maju, dengan salah satu indikator utama adalah pendapatan per kapita yang meningkat pesat. Saat ini, pendapatan per kapita Indonesia masih di bawah 5.000 USD, jauh dari negara-negara maju seperti Singapura atau Korea Selatan,” ujar Saiful Bahri.
Ia melanjutkan, untuk mencapai Indonesia Emas, Indonesia membutuhkan lebih banyak pelaku usaha, khususnya dalam sektor UMKM.
Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia masih berada di angka 4%, sedangkan negara-negara seperti Singapura sudah mencapai 8,7%.
Oleh karena itu, melalui kegiatan seperti Bimtek ini, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Aceh berupaya untuk meningkatkan jumlah dan kualitas pelaku usaha di Aceh.
Saiful Bahri juga menjelaskan beberapa tahapan yang dilalui oleh pelaku usaha, mulai dari calon wirausaha, wirausaha pemula, hingga wirausaha mapan.
Calon wirausaha adalah mereka yang baru memiliki ide atau merintis usaha. Sementara itu, wirausaha pemula sudah memiliki usaha yang terdaftar dan sedang dalam tahap pengembangan.
Sedangkan wirausaha mapan adalah mereka yang sudah menjalankan usaha secara stabil selama lebih dari 42 bulan.
“Penting bagi kita untuk mengukur di mana posisi usaha kita saat ini. Apakah masih di tahap ide, pemula, atau sudah mapan,” jelasnya.
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Aceh juga mengungkapkan bahwa UMKM memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia.
Saat ini, sekitar 62 juta pelaku usaha di Indonesia, dengan sebagian besar berada dalam kategori usaha mikro. Namun, untuk meningkatkan daya saing, perlu ada upaya untuk meningkatkan skala usaha, dari mikro menjadi kecil, dan dari kecil menjadi menengah.
Di Aceh, tercatat sekitar 4.850 UMKM, yang mayoritas (99,6%) masih berada pada kategori usaha mikro.
“Tantangan kita adalah bagaimana membantu usaha mikro ini naik ke level usaha kecil dan menengah,” kata Saiful Bahri. Ia menambahkan, saat ini UMKM berkontribusi sekitar 61% terhadap PDB Indonesia dan menyerap 97% tenaga kerja, menjadikannya sektor yang sangat vital bagi perekonomian nasional.
Saiful Bahri berharap para peserta dapat memanfaatkan bimbingan teknis ini untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka, baik dalam hal aset maupun omzet.
"Kami berharap agar usaha yang dimiliki oleh para peserta dapat berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi angka kemiskinan di daerah kita,” pungkasnya.