Berkah Ramadan Bagi Pedagang Takjil di Aceh Besar
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh - Sejak memasuki bulan Ramadhan 1445 Hijriah, kepadatan terjadi pada sore hari di sejumlah kawasan penjualan makanan berbuka atau Takjil di Aceh Besar, seperti di Lambaro, Lampeuneurut, dan Keutapang. Fenomena itu memberikan dampak positif terhadap para pedagang takjil.
Seorang pedagang minuman sari buah Maidi mengatakan, pendapatan selama bulan Ramadhan meningkat pesat.
Dagangannya yang dijajakan dengan jumlah 4 sampai 5 wadah besar, dalam 4 hari terakhir nyaris tidak meninggalkan sisa hingga tiba waktu berbuka puasa.
"Alhamdulillah selama bulan puasa ini membawa berkah, dalam perharinya minuman yang kami tawarkan ini nyaris tidak meninggalkan sisa menjelang waktu berbuka puasa," ucapnya, di lapak jualannya depan Mal Pelayanan Publik (MPP) Lambaro, Aceh Besar.
Kendati itu, seorang pedagang bakso goreng Minansyah menyebutkan, jumlah penjualan mengalami kemerosotan jika dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, kemerosotan tersebut dikarenakan jenis makanan berminyak seperti dagangannya tersebut tidak sesuai dengan cuaca panas yang melanda. Meskipun demikian, kemerosotan jumlah penjualan yang terjadi tidak signifikan.
"Jumlah penjualan lebih sedikit dibandingkan beberapa tahun lalu, hal ini mungkin karena cuaca panas yang terjadi sehingga tidak sesuai dengan makanan seperti ini," ujarnya.
Tidak hanya itu, pedagang ayam goreng Deni menuturkan, jumlah penjualannya meningkat pesat sejak memasuki bulan Ramadhan. Bahkan, peningkatan jumlah penjualan mencapai dua kali lipat dibandingkan hari biasanya.
"Sejak memasuki bulan puasa tahun ini, jumlah penjualan jadi lebih meningkat dan bahkan meencapai dua kali lipat dari biasanya," sebutnya di Lampeuneurut. [*]