Beranda / Berita / Dunia / Warga Tunisia Tolak Kedatangan Pangeran Saudi Karena Dianggap Pembunuh

Warga Tunisia Tolak Kedatangan Pangeran Saudi Karena Dianggap Pembunuh

Rabu, 28 November 2018 14:14 WIB

Font: Ukuran: - +

Warga Tunisa Protes Kedatangan Pangeran Muhammad. Al; Jazeera


DIALEKSIS.COM | Tunisia - Selama dua hari berturut-turut, warga Tunisia menggelar demonstrasi di jalan-jalan jelang kedatangan Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman. Mereka mengekspresikan kemarahan dan menolak Pangeran Muhammad datang ke negara mereka.

Sebanyak ratusan orang berkumpul di jalan Habib Bourguiba yang terkenal di Tunisia. Mereka yang menggelar protes menilai, Pangeran Muhammad terlibat dengan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.

"Saya di sini kemarin dan saya datang lagi sekarang untuk mengatakan 'Tidak' kepada pembunuh dan penjahat, Pangeran Muhammad bin Salman," kata seorang aktivis HAM terkemuka, Arous, dikutip dari Aljazeera, Rabu (28/11).

Arous menyebut pembunuhan terhadap Khashoggi sebagai kejahatan yang mengerikan. Selain itu, dia pun menilai kunjungan Pangeran Muhammad ke luar negeri untuk pertama kali sejak skandal Khashoggi bertujuan untuk memperbaiki citranya di mata dunia, mengingat dia telah mengundang kecaman dari berbagai pihak internasional.

"Kami di sini untuk menggarisbawahi martabat kami, kedaulatan nasional kami dan untuk menegaskan bahwa kami tidak bisa dibeli," tegas Arous.

"Kami tidak membutuhkan barel minyak Anda atau petrodolar Anda. Orang-orang Tunisa tidak bisa dijual dengan itu," lanjutnya.

Selain memprotes kedatangan Pangeran Muhammad, mereka juga mengecam dukungan Saudi terhadap perang Yaman yang telah menyebabkan ratusan korban tewas.

Sebagaimana diketahui, Pangeran Muhammad dijadwalkan menghadiri KTT G20 yang akan digelar di Argentina pada Jumat mendatang. Sebelum itu, Pangeran Muhammad mengunjungi Tunisia untuk mengadakan pembicaraan dengan presiden dan perdana menteri Tunisia.

Pangeran Muhammad sendiri sudah tiba di Tunisia Selasa (27/11) malam untuk menjalankan rencananya tersebut.

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda