Imran Khan. [Foto: DW News]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Serangan terhadap mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, yang menurut para pendukungnya adalah percobaan pembunuhan, telah menuai kecaman internasional.

Imran Khan (70) sedang dalam pemulihan di rumah sakit setelah ditembak di kaki pada hari Kamis (3/11/20220 di sebuah pawai protes di Wazirabad, di timur laut negara itu.

Satu orang tewas dan sedikitnya 10 terluka dalam serangan terhadap konvoinya. Namun Khan dalam kondisi stabil, kata timnya, dan berpotensi dipulangkan dalam beberapa hari mendatang.

Serangan terhadap Khan telah menggemparkan negara itu, yang dipimpin oleh pemain kriket yang berubah menjadi politisi hingga April, ketika ia digulingkan oleh mosi tidak percaya parlemen.

Sekolah-sekolah ditutup di ibu kota, Islamabad, setelah partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), menyerukan protes nasional setelah salat Jumat. Presiden Arif Alvi, seorang anggota pendiri PTI, menyebutnya sebagai "upaya pembunuhan yang keji".

Lawan politik Khan juga dengan cepat mengutuk serangan itu, dengan Perdana Menteri Shehbaz Sharif memerintahkan penyelidikan segera.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan ketenangan dan meminta semua pihak menahan diri dari kekerasan.

"Kekerasan tidak memiliki tempat dalam politik, dan kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan, pelecehan dan intimidasi," ucapnya. [BBC]