Rumah Donald Trump Diseruduk FBI, Ada Apa?
Font: Ukuran: - +
Foto: Mantan Presiden AS Donald Trump dan istrinya Melania Trump mengikuti peti mati Ivana Trump keluar dari Gereja Katolik Roma St. Vincent Ferrer selama pemakamannya pada 20 Juli 2022 di New York City. (Getty Images/Michael M. Santiago)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menggerebek rumah mantan Presiden AS, Donald Trump, di resor Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, pada Senin (8/8/2022) waktu setempat.
Penggerebekan dilakukan untuk menggeledah dokumen kepresidenan termasuk dokumen rahasia yang diduga dibawa ke rumah itu, demikian keterangan dari tiga sumber CNN.
Trump kemudian mengonfirmasi rumahnya digerebek FBI. Ia mengatakan,"mereka (FBI) bahkan membongkar brankas saya."
Trump sendiri tengah berada di Trump Tower, New York, ketika eksekusi penggeladahan oleh FBI dilakukan sesuai surat perintah.
"Rumah saya yang inda di Mar-a-Lagi di Palm Beach, Florida, saat ini digerebek, digeledah, dan dikuasai oleh sejumlah besar gerombolan FBI," tutur Trump dalam pernyataannya, Senin (8/8/2022).
Kementerian Kehakiman saat ini tengah melakukan penyelidikan dua kasus terkait mantan Presiden AS itu.
Pertama adalah dugaan upaya pembatalan hasil pemilihan presiden (pilpres) pada 6 Januari 2021. Berikutnya adalah terkait kasus penguasaan dokumen rahasia secara tidak sah.
Rumah Trump mulai digerebek dan digeledah FBI pada Senin (8/8) dini hari waktu setempat. Pengeledahan difokuskan pada area ruang kerja dan pribadi Trump, berdasarkan keterangan dari sumber CNN.
Penggeledahan FBI termasuk memeriksa lokasi dokumen kemungkinan disimpan dan beberapa kotak penyimpanan diamankan. FBI juga harus memastikan penggeledahan dilakukan secara seksama tanpa terlewat satu pun.
Pengacara Trump, Christina Bobb, mengatakan FBI telah menyita sejumlah dokumen dari rumah tersebut.
"Presiden Trump dan kuasa hukumnya telah kooperatif dengan petugas FBI dan Kementerian Kehakiman di setiap prosesnya. FBI memang melakukan penggerebekan secara mendadak dan menyita sejumlah dokumen," tutur Bobb kepada CNN.
CNN sudah mencoba menghubungi pihak FBI untuk mendapatkan pernyataan, namun belum mendapat jawaban hingga berita ini dipublikasi.
Sementara itu, piha Kementerian Kehakiman menolak berkomentar saat dihubungi CNN terkait rumah Donald Trump digerebek FBI.(CNN Indonesia)