kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Ribuan Warga Australia menuntut keamanan agi perempuan setelah pembunuhan pelajar Israel

Ribuan Warga Australia menuntut keamanan agi perempuan setelah pembunuhan pelajar Israel

Minggu, 20 Januari 2019 18:21 WIB

Font: Ukuran: - +

Ayah Aiia Maasarwe, Saeed Maasarwe, terlihat di tangga Gedung Parlemen di Melbourne, Australia, 18 Januari 2019. AAP Image / Stefan Postles / via REUTERS

DIALEKSIS.COM | MELBOURNE - Beberapa ribu orang berbaris melalui kota-kota besar Australia pada hari Minggu menyerukan keselamatan bagi wanita setelah seorang siswa pertukaran Israel dibunuh di Melbourne.

Pawai, bagian dari aksi unjuk rasa Wanita yang diadakan di seluruh dunia untuk mendukung hak-hak wanita, mengumpulkan sekitar 3.000 orang di Sydney, yang dalam nyanyian mereka menuntut jalan-jalan yang aman bagi wanita di kota-kota Australia.

Aiia Maasarwe, 21, terbunuh ketika berjalan pulang setelah malam dengan teman-teman di Melbourne, kota terbesar kedua di Australia, awal pekan ini. Seorang pria berusia 20 tahun didakwa atas pembunuhannya.

Kematian Maasarwe memicu kemarahan karena kekerasan terhadap perempuan setelah Eurydice Dixon yang berusia 22 tahun terbunuh di Melbourne saat berjalan pulang usai tampil di sebuah pertunjukan komedi pada Juni.

Ribuan orang berkumpul di Maasarwe pada hari Jumat dan terus meletakkan bunga di lokasi kematiannya. Trem khusus yang hanya membawa bunga pada Jumat malam mengikuti rute perjalanan terakhir Maasarwe.

Di Sydney pada hari Minggu, para pawai memegang tanda tanda penghormatan kepada Maasarwe dan korban kekerasan lainnya. Berita televisi menunjukkan perempuan membawa tanda: "Untuk Aiia dan bagi mereka yang menderita secara diam-diam" dan "Aku ingin berjalan melalui taman dalam gelap".

"Saya tidak ingin anak perempuan saya tumbuh di dunia di mana dia tidak aman atau dia tidak bisa mengejar peluang yang dia inginkan dan saya berbaris untuk anak saya karena saya tidak ingin dia tumbuh di dunia di mana maskulinitas beracun adalah dapat diterima, "kata Samantha Nolan-Smith, satu dari beberapa ratus pemrotes di ibu kota Australia, Canberra, melaporkan Australian Broadcasting Corp.

Sebagai reaksi atas kematian Maasarwe, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pemerintahnya akan mengumumkan "rencana aksi" lain untuk membendung kekerasan terhadap perempuan menjelang pemilu yang diperkirakan pada Mei, di atas A $ 350 juta ($ 252 juta) yang telah dilakukan. Reuters

Ayah Aiia Maasarwe, Saeed Maasarwe, terlihat di tempat berjaga untuk putrinya di tangga Gedung Parlemen di Melbourne, Australia, 18 Januari 2019. AAP Image / Stefan Postles / via REUTERS

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda