DIALEKSIS.COM | Tokyo - Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengatakan ia tidak akan mencalonkan diri untuk kembali menjadi ketua partai berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP). 

Dengan demikian, Suga akan mundur dari jabatannya karena pemimpin presiden partai LDP otomatis menjadi PM Jepang. Kursi mayoritas di majelis rendah dikuasai oleh partai tersebut.

Suga, yang nasib politiknya anjlok ketika berusaha keras untuk mengatasi pandemi virus corona, mengumumkan hal itu dalam konferensi pers singkat, Jumat (3/9/2021) di Tokyo.

Langkah ini menimbulkan kemungkinan Jepang akan kembali ke periode kesulitan serupa terkait jabatan perdana menteri yang menandai sebagian besar dari beberapa dekade ini .

Suga mengambil alih jabatan perdana menteri September lalu, sewaktu pendahulunya, Shinzo Abe, mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

Hampir setahun sejak menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang, dukungan terhadap Suga menurun hingga di bawah 30 persen karena “Negeri Sakura” berjuang melawan lonjakan kasus Covid-19 terburuk.

Menurut jajak pendapat baru-baru ini oleh badan penyiaran publik NHK, sekitar 60 persen orang Jepang tidak puas dengan respon Suga terhadap virus. Sekitar 57 persen responden menyatakan Olimpiade tidak diselenggarakan secara aman, sebagaimana yang diklaim pemerintah. Banyak yang kecewa dengan gerakan vaksinasi Jepang, yang baru belakangan ini saja meningkat. [VoA ind/Kompas]