Beranda / Berita / Dunia / PM Baru Malaysia, Pastikan Tidak Masukan Oposisi di Kabinetnya

PM Baru Malaysia, Pastikan Tidak Masukan Oposisi di Kabinetnya

Senin, 23 Agustus 2021 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ismail Sabri Yakoob, Perdana Menteri Malaysia. (ANTARA/Reuters)


DIALEKSIS.COM | Dunia - Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, mengatakan politisi oposisi tidak akan dipilih untuk mengisi kabinet pemerintahannya. Namun, jika ada oposisi yang ingin berkontribusi dalam perjuangan melawan pandemik COVID-19, Ismail mempersilahkan untuk bergabung dengan Dewan Pemulihan Nasional.

Pernyataan yang disampaikan pada Senin (23/8/2021) itu merupakan bagian dari strategi Ismail untuk 'merangkul' seluruh pihak di tengah krisis akibat pandemik. Ismail mengklaim keterangan itu mendapat tanggapan baik dari kalangan oposisi.

“Mereka ingin berdiskusi, insyaallah. Saya akan bertemu dengan mereka untuk berdiskusi, mereka ingin tahu apa peran mereka. Sama dengan pemulihan ekonomi, ada Dewan Pemulihan Nasional dan mereka juga bisa terlibat di dalamnya,” katanya dikutip dari Channel News Asia.

1. Kata Ismail, tidak memasukkan oposisi adalah sesuatu yang lumrah

Menurut Ismail, tidak melibatkan oposisi dalam kabinetnya merupakan sesuatu yang lumrah dalam sistem pemerintahan.

“Kerja sama bukan berarti mereka ada di kabinet. Jika mereka benar-benar ingin membantu menyelesaikan masalah COVID-19, kami memiliki Pansus COVID-19, mereka dapat menyumbangkan pendapat dan ide mereka di sana,” ujar dia.

Melalui forum itulah, Ismail berharap pemerintah dan parlemen duduk bersama untuk mengatasi virus yang telah membunuh lebih dari 14 ribu nyawa warga Malaysia.

2. Susunan kabinet akan diumumkan akhir pekan ini

Pada saat yang sama, Ismail juga mengatakan susunan kabinet akan diumumkan akhir pekan ini, dan pihak kerajaanlah yang akan mengumumkan. Ismail membantah kebenaran soal nama-nama kabinet yang berdar secara daring.

“Belum ada daftar (menteri kabinet), jadi jangan percaya ini (daftar),” katanya.

Menurut PM ke-9 Malaysia itu, calon menteri akan dipertimbangkan secara holistik, termasuk memperhitungkan segala kepentingan.

3. Ismail terpilih sebagai perdana menteri menggantikan Muhyiddin Yassin

Ismail Sabri dilantik sebagai PM Malaysia pada Sabtu (21/8/2021), setelah hampir sepekan kekacauan politik terjadi di Putrajaya. Ismail menggantikan PM Muhyiddin Yassin yang kehilangan dukungan mayoritas parlemen dan tercatat sebagai perdana menteri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Negeri Jiran itu.

Dalam pidato pertamanya sebagai perdana menteri, Ismail menawarkan para politisi oposisi terlibat dalam upaya pemulihan ekonomi dan pandemik COVID-19. Dia memperkenalkan konsep keluarga Malaysia, yang berarti orang perlu menemukan titik temu dan bergerak menuju demi pembangunan, keselamatan, serta keamanan bersama (idntimes.com).

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda