kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Raja Yordania Dikudeta, Negara-Negara Arab Tetap Dukung Kepemimpinan Abdullah II

Raja Yordania Dikudeta, Negara-Negara Arab Tetap Dukung Kepemimpinan Abdullah II

Minggu, 04 April 2021 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Negara-negara Arab menyatakan dukungan kepada pemimpin Yordania, Raja Abdullah II. Foto/Ist


DIALEKSIS.COM | Dunia - Negara-negara Arab menyatakan dukungan kepada pemimpin Yordania, Raja Abdullah II. Dukungan ini datang setelah otoritas keamanan Yordania menangkap puluhan orang, termasuk anggota kerajaan karena diduga berencana lakukan kudeta.

Arab Saudi mengatakan bahwa mereka menegaskan dukungan penuhnya, dengan semua kemampuannya, untuk semua keputusan dan tindakan yang diambil oleh Raja Abdullah.

Dalam pernyataan terpisah, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan stabilitas dan kemakmuran Yordania adalah dasar bagi stabilitas dan kemakmuran seluruh kawasan. 

Qatar juga menyatakan solidaritas penuhnya dengan Yordania dan dukungan penuhnya terhadap keputusan, dan tindakan yang dikeluarkan oleh Raja Abdullah untuk menjaga keamanan dan stabilitas.

Dukungan juga disampaikan oleh Palestina. Kantor berita resmi Palestina WAFA menuturkan bahwa Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menegaskan pihaknya mendukung Yordania, dari mulai raja, pemerintah dan rakyatnya.

"Kami mendukung keputusan yang diambil oleh Raja Abdullah II untuk menjaga keamanan Yordania dan memastikan stabilitas dan persatuannya," ujarnya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (4/4/2021).

Seperti diketahui, pihak berwenang Yordania menangkap hampir 20 orang lainnya setelah apa yang oleh para pejabat disebut sebagai "ancaman bagi stabilitas negara".

Saudara tiri Raja Abdullah II, Pangeran Hamza bin Hussein, sempat dikabarkan sebagai salah satu orang yang ditangkap. Namun, panglima militer Yordania, Yusef Huneity membantah hal itu.


Tapi, Huneity menyebut, pihaknya telah memperingatkan Hamza untuk segera menghentikan menghentikan aktivitas yang menargetkan keamanan dan stabilitas Yordania.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda