Beranda / Berita / Dunia / Puluhan Ribu Pekerja Jaringan Kereta Api Mogok Massal di Inggris

Puluhan Ribu Pekerja Jaringan Kereta Api Mogok Massal di Inggris

Selasa, 21 Juni 2022 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Penumpang mengantre untuk bus di luar Stasiun Waterloo pada hari pertama pemogokan kereta api di London. [Foto: Henry Nicholls/Reuters]


DIALEKSIS.COM | London - Puluhan ribu pekerja jaringan kereta api Inggris memulai aksi pemogokan terbesar dalam 30 tahun terakhir, membuat para komuter menghadapi kekacauan.

Sekitar 40.000 petugas kebersihan, pemberi sinyal, pekerja pemeliharaan dan staf stasiun melakukan mogok massal 24 jam pada hari Selasa (21/6/2022), dengan dua aksi lagi direncanakan untuk hari Kamis dan Sabtu.

Perselisihan itu berpusat pada gaji, kondisi kerja, dan keamanan kerja saat perkeretaapian Inggris berjuang untuk pulih dari pandemi Covid-19.

Ada hampir 1 miliar perjalanan kereta api di Inggris dalam satu tahun hingga Maret 2022. Namun, itu jauh di bawah level sebelum Covid-19, dan perusahaan kereta api, yang tetap bertahan dengan dukungan pemerintah selama dua tahun terakhir, berusaha untuk memangkas biaya dan staf.

Pembicaraan menit terakhir pada hari Senin gagal membuat terobosan. Rail, Maritime and Transport Union (RMT) mengatakan tidak akan menerima tawaran perusahaan kereta api untuk kenaikan 3 persen, yang jauh di bawah tingkat inflasi, yang saat ini mencapai 9 persen.

Serikat pekerja menuduh pemerintah Konservatif menolak memberikan fleksibilitas yang cukup bagi perusahaan kereta api untuk menawarkan kenaikan gaji yang substansial.

Pemerintah mengatakan tidak terlibat dalam pembicaraan, tetapi telah memperingatkan bahwa kenaikan gaji besar akan memicu inflasi lebih tinggi.

Stasiun-stasiun besar mayoritas kosong pada Selasa pagi, dengan hanya sekitar 20 persen penumpang kereta yang dijadwalkan beroperasi, memaksa orang untuk bekerja dari rumah atau mencari rute alternatif ke kantor.

Menteri Transportasi Grant Shapps menyesalkan aksi pemogokan itu, yang katanya membangkitkan masa lalu yang buruk tahun 1970-an.

"Orang-orang yang terluka adalah orang-orang yang secara fisik perlu bekerja, mungkin dengan gaji lebih rendah, mungkin petugas kebersihan di rumah sakit," katanya kepada penyiar Sky News. 

"Saya benar-benar menyesalkan apa yang mereka lakukan hari ini dan tidak ada alasan untuk membuat orang mogok," tuturnya menambahkan.

Inflasi di Inggris melonjak pada bulan Mei ke tingkat tahunan tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Data resmi menunjukkan, inflasi memberi tekanan pada pemerintah untuk meningkatkan bantuan rumah tangga yang menghadapi krisis biaya hidup yang memburuk. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda