Foto: AP via ABC News

DIALEKSIS.COM | Dunia - Polisi Pakistan, Selasa (25/4/2023) mengatakan, ledakan kembar yang melanda fasilitas kontraterorisme di barat laut negara itu dan menewaskan 16 orang pada hari sebelumnya disebabkan oleh korsleting listrik dan bukan serangan teror, seperti yang diduga sebelumnya.

Korsleting terjadi pada hari Senin di sebuah gudang amunisi di dalam fasilitas di Swat, sebuah distrik di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan. Di antara mereka yang tewas ada sembilan petugas, dua warga sipil, dan lima militan yang baru ditahan untuk penyelidikan.

"Selain mereka yang tewas, lebih dari 50 orang, sebagian besar petugas polisi, terluka ketika korsleting memicu ledakan," kata Akhtar Hayat, kepala polisi provinsi.

Awalnya, polisi mengatakan itu bisa menjadi aksi terorisme, tetapi penyelidikan kemudian menyimpulkan bahwa arus pendek menyebabkan ledakan, menurut pernyataan polisi yang dirilis Selasa. Nasir Mahmood Satti, Kapolsek, juga memastikan tidak ada penyerangan dari luar.

Polisi dan pejabat pemerintah menghadiri upacara pemakaman kolektif untuk para petugas yang tewas dalam ledakan itu, Selasa (25/4/2023).

Distrik Swat terletak di tengah Lembah Swat yang indah, dulunya merupakan kubu Taliban Pakistan. Militer melakukan operasi besar-besaran di sana pada tahun 2007 dan kemudian mengklaim telah mengalahkan para militan dan mengembalikan keadaan normal. Namun, serangan terus berlanjut. [ABC News]