Perempuan Ini Sakit 16 Bulan Akibat Penyakit Langka
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kondisi medis yang langka membuat seorang perempuan mengalami sakit selama 16 bulan. Hanya operasi darurat yang menyelamatkan hidupnya.
Rebecca Bostock mulai mengalami pembengkakan pada perut sejak Januari 2020 yang membuatnya kesulitan untuk makan.
"Perut saya sangat bengkak sehingga saya tidak bisa bernapas. Saya sakit, tidak bisa minum obat apa pun," ujar Bostock, mengutip Mirror.
Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa Bostock memerlukan tindakan operasi darurat. Jika tidak dilakukan operasi, maka nyawa Bostock bisa terancam. Bostock didiagnosis mengalami Superior Mesenteric Artery Syndrome (SMAS).
SMAS sendiri merupakan kondisi langka. Perawat di Gloucestershire Royal Hospital, Inggris, mengaku hanya merawat tiga kasus SMAS dalam 27 tahun terakhir. SMAS memang dikenal sebagai penyakit langka yang hanya memengaruhi kurang dari 1 persen populasi.
Sebelum operasi, Bostock mengaku menderita sakit tersebut selama 16 bulan. Selama waktu itu, perutnya membengkak, diiringi dengan demam, mual, diare, dan pusing.
Beberapa kali memeriksakan diri, para dokter menduga pembengkakan terjadi akibat endometriosis atau sindrom iritasi usus besar. Bostock pun disarankan untuk mengubah pola makan.
"Awalnya [perubahan pola makan] tidak membantu. Kemudian, gejala memburuk lagi hingga saya tidak bisa berjalan dan bernapas," ujar Bostock.
Mengutip laman Rare Diseases, SMAS adalah kondisi pencernaan yang terjadi saat duodenum (bagian pertama dari usus kecil) dikompresi di antara dua arteri. Kompresi ini menyebabkan penyumbatan sebagian atau seluruh duodenum.
Pasien akan mengalami gejala yang saling berbeda satu sama lain, berdasarkan tingkat keparahan. Namun, gejala-gejala tersebut bisa membuat pasien merasa begitu lemah.
Beberapa gejala yang mungkin timbul di antaranya, sakit perut, rasa penuh di perut, mual, muntal, dan penurunan berat badan. Ada juga beberapa gejala lain seperti merasa cepat kenyang setelah makan, kembung setelah makan, bersendawa, hingga obstruksi usus halus.
SMAS umumnya disebabkan oleh hilangnya lapisan lemak mesenterika atau jaringan lemak yang mengelilingi arteri mesenterika superior. Kondisi ini paling umum disebabkan oleh penurunan berat badan yang signifikan akibat gangguan kondisi medis tertentu, baik fisik maupun psikologis.
Keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan komplikasi yang signifikan pada pasien SMAS.[CNN Indonesia]