Beranda / Berita / Dunia / Paus Sperma Kerdil Terdampar di Pantai Florida dengan Kantong Plastik di Perutnya

Paus Sperma Kerdil Terdampar di Pantai Florida dengan Kantong Plastik di Perutnya

Jum`at, 25 Oktober 2024 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Tangkapan layar yang diunggah ke akun Instagram St. Johns County Beach Services menunjukkan upaya setelah seekor paus sperma kerdil yang terdampar ditemukan terdampar di Pantai Butler, pada 16 September 2024. [Foto: Instagram/sjcbeaches]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketika seekor anak paus sperma kerdil yang kurus kering terdampar di pantai Florida bulan lalu, para pejabat membawa mamalia yang menderita itu ke dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pada hari Kamis (24/10/2024), Layanan Pantai St. Johns County mengumumkan sebuah kantong plastik besar ditemukan di perut utama paus muda itu dan harus disuntik mati karena kondisinya.

"Plastik tidak hanya telah masuk ke dalam tubuh kita sebagai masyarakat, tetapi juga ke lautan dan satwa liar laut kita," kata Christy Leavitt, direktur kampanye plastik di organisasi nirlaba Oceana, dalam sebuah pernyataan kepada ABC News.

"Tidak wajar tentang kantong plastik di perut anak paus," tambah Leavitt.

Seorang pengunjung pantai pertama kali menemukan paus sperma muda pada 16 September ketika terdampar di Pantai Butler di St. Augustine, Florida.

Orang tersebut menghubungi Komisi Konservasi Ikan dan Satwa Liar Florida (FWC) yang awalnya mengira itu adalah anak lumba-lumba. Namun setelah pemeriksaan lebih lanjut, hewan itu ternyata adalah anak paus sperma kerdil yang kurus kering.

Staf dan relawan membawa paus itu ke dokter hewan untuk diperiksa dan setelah berkonsultasi dengan Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), paus itu disuntik mati secara manusiawi, menurut St. Johns County Beach Services.

Menurut lembaga tersebut, otopsi (pembedahan hewan) pada paus tersebut menemukan kantong plastik besar di perut utamanya dengan borok terkait.

"Banyak tragedi akibat plastik di lautan tidak teramati, dan yang kita lihat hanyalah cuplikan. Krisis plastik sangat dalam, luas, dan menyebar, memengaruhi ekosistem dan hewan dengan cara yang baru mulai kita pahami," kata Leavitt.

Dalam pesannya kepada para pemimpin terpilih, Leavitt memperingatkan, "Kita perlu mengurangi produksi dan penggunaan plastik sekali pakai yang tidak perlu demi kesehatan hewan, kesehatan kita, dan kesehatan planet biru kita." [abc news]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda