Pasukan Taliban Nyatakan Bunuh 6 Pejuang ISIS Otak Bom Bunuh Diri di Afghanistan
Font: Ukuran: - +
Foto: sindonews.com
DIALEKSIS.COM | Dunia - Pasukan Taliban mengklaim telah membunuh 6 pejuang ISIS yang terlibat dalam insiden bom bunuh diri di pusat pendidikan Afghanistan pada 30 September lalu.
Saat itu, seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di samping wanita di Pusat Pendidikan Kaaj saat ratusan siswa mengikuti ujian praktik masuk universitas pada Jumat pagi pukul 07.30 waktu setempat.
Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setidaknya ada 53 orang, termasuk 46 gadis dan wanita muda tewas dalam serangan tersebut.
Meski tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri itu, Taliban menuduh ISIS sebagai dalang atas beberapa serangan terhadap warga sipil baru-baru ini, termasuk di Pusat Pendidikan Kaaj.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pasukan Taliban melakukan operasi di Kabul pada Jumat (21/10) malam di mana enam pejuang ISIS tewas dan dua lainnya ditangkap.
"Semua anggota ISIS yang tewas adalah penjahat yang terlibat dalam ledakan baru-baru ini di Masjid Wazir Akbar Khan, Pusat Pendidikan Kaaj, dan beberapa kejahatan lain terhadap warga sipil," kata Mujahid dalam sebuah pernyataan di Twitter, dikutip dari AFP, Sabtu (22/10).
Pada 23 September, sedikitnya tujuh orang tewas ketika sebuah serangan bom mobil meledak di depan Masjid Wazir Akbar Khan. Serangan itu juga belum diklaim oleh kelompok manapun.
Namun, beberapa dari serangan yang terjadi di Afghanistan sempat diklaim ISIS. Mereka sebelumnya melakukan serangan mematikan di daerah Dasht-e-Barchi di sebelah barat ibu kota Kabul, tempat pusat pendidikan berada.
Distrik ini adalah rumah bagi komunitas minoritas Syiah Hazara yang merupakan target reguler ISIS. Secara historis, mereka tertindas dan dianggap sesat oleh ISIS.
Para pejabat Taliban mengklaim ISIS telah dikalahkan di Afghanistan. Namun, para ahli mengatakan kelompok itu masih menjadi tantangan keamanan utama bagi Taliban yang sekarang menjadi penguasa Afghanistan. [cnnindonesia.com]