Beranda / Berita / Dunia / Pamer Kekuatan, Kapal Perang Jepang Lintasi Selat Taiwan yang Disengketakan

Pamer Kekuatan, Kapal Perang Jepang Lintasi Selat Taiwan yang Disengketakan

Jum`at, 27 September 2024 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berpidato selama Pertemuan Tingkat Tinggi untuk Meluncurkan Perjanjian Pembatasan Material Fisil di markas besar PBB di New York City, Senin (23/9/2024). [Foto: Bryan R. Smith/pool via Reuters]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Kapal Maritim Jepang Sazanami melintasi Selat Taiwan pada hari Rabu (25/9/2024), menandai pertama kalinya kapal perang Jepang modern berlayar di jalur perairan yang sangat sensitif secara strategis ini.

Kapal perang Jepang itu sedang dalam perjalanan menuju latihan angkatan laut multinasional. Kapal-kapal Australia dan Selandia Baru juga dilaporkan telah melintasi selat tersebut.

Tiongkok secara konsisten menentang kapal-kapal angkatan laut asing yang melintasi selat tersebut, yang dianggapnya sebagai bagian dari perairan teritorialnya.

Langkah Jepang tersebut sejalan dengan sikap AS dan sekutu lainnya, yang menegaskan bahwa jalur tersebut merupakan perairan internasional di mana kebebasan navigasi harus dijunjung tinggi. Transit baru-baru ini oleh kapal-kapal perang dari Inggris, Kanada, Prancis, Australia, dan Jerman juga telah memperkuat prinsip ini.

Pergerakan kapal Jepang tersebut terjadi saat Perdana Menteri Fumio Kishida akan segera lengser dari jabatannya bulan ini.

Tiongkok sering menguji respons Jepang terhadap pergerakan udara dan laut mereka, tetapi mereka telah meningkatkannya akhir-akhir ini. 

Sebuah kapal induk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat baru-baru ini bermanuver di antara dua pulau selatan Jepang. Dan militer Tiongkok menguji ICBM pertamanya dalam beberapa dekade pada hari Rabu, sebuah peluncuran yang belum pernah diberitahukan sebelumnya kepada Jepang.

Keputusan untuk mengirim Sazanami melalui selat itu penting mengingat pasifisme Jepang selama beberapa dekade pascaperang. Pemerintah telah bertindak hati-hati dalam semua hal yang berhubungan dengan militer, untuk menghindari kerusuhan di dalam negeri. 

Langkah berani Jepang ini akan sulit dibayangkan satu dekade lalu, tetapi seiring dengan meningkatnya ketegasan Tiongkok, demikian pula upaya Jepang untuk meningkatkan pertahanan nasionalnya. Hal ini juga tampaknya mengisyaratkan bahwa Jepang akan mendukung sekutu, serta Taiwan. [abc news]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda