Memanas, Kapal Perang Rusia Mulai "Bentrok" dengan Kapal Selam Nuklir AS
Font: Ukuran: - +
Ilustrasi kapal selam AS. [Foto: US Navy/Wikimedia Commons]
DIALEKSIS.COM | Rusia - Dataran Eropa sedang memanas sehubungan dengan isu Rusia akan melakukan invasi ke tetangganya Ukraina. Meski Rusia telah membantah isu tersebut, namun aliansi militer NATO pimpinan Amerika Serikat (AS) merespon dengan mengerahkan perangkat militer besar-besaran ke Ukraina dan Eropa Timur untuk menghadapi ancaman serangan Rusia.
Aset berat militer AS, darat, laut dan udara juga telah ditumpuk di sekitar perbatasan Rusia. Bahkan pada Sabtu (12/2/2022) kemarin, Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi sebuah kapal selam serang bertenaga nuklir kelas Virginia AS telah terdeteksi dan diusir di perairan teritorial Rusia di lepas Kepulauan Kuril.
Melansir Russia Today, kapal selam nuklir AS itu ditemukan terendam di pulau kecil Urup yang tidak berpenghuni saat Armada Pasifik Rusia mengadakan latihan di daerah tersebut. Kapal-kapal Rusia memperingatkan bahwa kapal selam AS itu berada di perairan teritorial Rusia dan memerintahkannya untuk segera muncul ke permukaan, kata militer Rusia sebagaimana dikutip Russia Today.
Namun kapal selam AS tidak menanggapi pesan dari kapal perang Rusia, sehingga Moskow mengerahkan kapal perusak Marsekal Shaposhnikov untuk mengejarnya. Kapal Rusia menggunakan “cara yang tepat terhadap kapal selam nuklir AS", militer Rusia mencatat tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Setelah bentrokan dengan kapal perusak Rusia, kapal selam nuklir kelas Virginia AS pun menggunakan umpan radar aktif, berlayar menjauh dari perairan Rusia dengan kecepatan penuh.
Kapal selam nuklir AS itu terdeteksi saat Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia sedang menggelar latihan militer. Namun latihan berlanjut sesuai jadwal setelah insiden itu, tambah militer Rusia.
Tak lama setelah insiden tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah memanggil atase militer AS untuk menjelaskan "serangan" teritorial tersebut. Moskow menambahkan bahwa tindakan kapal selam tersebut merupakan pelanggaran besar terhadap hukum internasional, dan menciptakan ancaman bagi keamanan nasional Rusia. Militer Rusia mengatakan pihaknya berhak mengambil tindakan keamanan apa pun di perairan teritorialnya sendiri.
Sementara Angkatan Laut AS telah membantah klaim bahwa salah satu kapal selam bertenaga nuklirnya melanggar perairan teritorial Rusia di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara kedua negara tersebut terkait krisis Ukraina.
"Tidak ada kebenaran atas klaim Rusia atas operasi kami di perairan teritorial mereka," kata Kapten Angkatan Laut AS Kyle Raines dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Reuters, Sabtu (12/2/2022).
Namun, saat mengeluarkan bantahan pada hari Sabtu, juru bicara Komando Indo-Pasifik AS menolak untuk mengatakan di mana kapal selam AS beroperasi. “Saya tidak akan mengomentari lokasi pasti kapal selam kami, tetapi kami terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman di perairan internasional,” kata Raines.