Mahasiswi Terbunuh dengan Racun Tikus, Jepang Mendakwa Seorang Pria
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Dunia - Jaksa penuntut di Osaka telah mendakwa seorang pria karena membunuh seorang kenalan wanita dengan talium, yang digunakan sebagai racun tikus.
Kazuki Miyamoto (37 th) dituduh membunuh mahasiswa berusia 21 tahun Hinako Hamano Oktober lalu dengan mencampurkan minumannya dengan talium, mengutip BBC.com, Senin (27/3/2023).
Talium juga baru-baru ini ditemukan pada kerabat perempuannya, yang telah koma sejak 2020, lapor media lokal. Hanya 1 gram saja bisa membunuh orang dewasa.
Namun polisi belum menemukan motifnya, atau bagaimana dia meletakkan racun itu. Tersangka ditangkap pada 3 Maret di Kyoto.
Talium adalah logam lunak yang larut dalam air dan tidak memiliki rasa atau bau sehingga sulit dideteksi di luar lingkungan laboratorium.
Miyamoto, seorang agen real estat, diyakini telah memberikan talium kepada Hamano sekitar 11 dan 12 Oktober ketika dia mengunjungi flatnya di Kyoto.
Menurut Miyamoto, Hamano mengalami serangan batuk yang parah. Dia kemudian menghubungi keluarganya, yang membawanya ke rumah sakit keesokan harinya.
Hamano meninggal pada 15 Oktober karena kegagalan pernapasan yang parah, talium ditemukan dalam muntahan dan urinnya.
Polisi menduga Miyamoto telah membubuhi minuman Hamano ketika mereka sendirian di flatnya. Saat menganalisis smartphone Miyamoto, polisi menemukan pencarian di internet untuk talium sebelum Hamano dirawat di rumah sakit.
Media lokal melaporkan bahwa Hamano pertama kali bertemu Miyamoto melalui pekerjaan paruh waktu. Selain bisnis real estatnya, Miyamoto juga menjalankan bisnis terkait hiburan yang melibatkan maiko, atau geisha magang.
"Miyamoto dan Hamano kadang-kadang minum anggur dan makan bersama, dan mereka tampak bahagia saat bersama," kata Asahi Shimbun, mengutip kenalannya.
Seorang kerabat perempuan Miyamoto, yang dirawat di rumah sakit di Kyoto sejak Juli 2020 dan sekarang tidak sadarkan diri, juga ditemukan telah menelan talium. Mainichi melaporkan bahwa kerabat ini berusia 60-an dan tiba-tiba pingsan sekitar musim panas 2020.
Pada tahun 2015, seorang mahasiswi di Nagoya dihukum karena mencoba membunuh dua teman sekelasnya dengan talium saat dia masih di sekolah menengah.
Bahan kimia yang sama telah digunakan dalam dosis mematikan oleh kelompok Negara Islam pada para tahanannya.
Beberapa negara, seperti AS, telah melarang talium. [BBC]