Beranda / Berita / Dunia / Ledakan Hantam Kementerian di Transnistria Moldova, Dekat Ukraina

Ledakan Hantam Kementerian di Transnistria Moldova, Dekat Ukraina

Selasa, 26 April 2022 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Patung pemimpin komunis Lenin terlihat di depan gedung parlemen di Tiraspol, di Transnistria yang memproklamirkan diri sebagai separatis Moldova, 3 November 2021 [Foto: Gleb Garanich/Reuters]


DIALEKSIS.COM | Moldova - Para pejabat di wilayah separatis Moldova di Transnistria telah melaporkan beberapa ledakan di Kementerian Keamanan Negara yang disebutnya serangan peluncur granat, Senin (25/4/2022). Tidak ada cedera yang dilaporkan.

Dalam sebuah pernyataan di Facebook, Kementerian Dalam Negeri Transnistria mengatakan serangan itu terjadi di Kota Tiraspol pada pukul 6 sore (15:00 GMT) pada hari libur umum untuk Paskah Ortodoks.

Dikatakan beberapa jendela bangunan pecah dan asap mengepul. Informasi awal menunjukkan para penyerang telah menggunakan peluncur granat anti-tank genggam, tambahnya.

Saluran televisi Pervy Pridnestrovsky mengutip para saksi yang mengatakan bahwa mereka telah mendengar beberapa ledakan. De-miner, petugas pemadam kebakaran dan paramedis dipanggil ke tempat kejadian. 

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Transnistria merupakan sebidang tanah dengan sekitar 470.000 orang antara Moldova dan Ukraina, telah berada di bawah kendali otoritas separatis sejak perang 1992 dengan Moldova. Rusia menempatkan sekitar 1.500 tentara di sana, menyebut mereka pasukan penjaga perdamaian, tetapi ada kekhawatiran tinggi bahwa pasukan itu dapat digunakan untuk menyerang Ukraina dari barat.

"Tujuan dari insiden hari ini adalah menciptakan dalih untuk memperketat situasi keamanan di wilayah Transnistria, yang tidak dikendalikan oleh otoritas konstitusional," kata Kementerian Luar Negeri Moldova dalam sebuah pernyataan.

Serangan ini terjadi setelah seorang pejabat senior militer Rusia pekan lalu mengangkat isu pembicara Rusia di Transnistria dalam rangka operasi militer Rusia di Ukraina. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda