Ilustrasi. [Foto: Shutterstock]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Polisi India pada hari Selasa (30/8/2022) membentuk unit investigasi khusus untuk menyelidiki kematian seorang gadis yang mengatakan bahwa dia telah dibakar oleh seorang penguntit yang lamaran pernikahannya dia tolak, sebuah kasus yang telah menyebabkan kemarahan di negara di mana kekerasan terhadap perempuan marak terjadi.

Kelompok-kelompok Hindu garis keras telah menyerukan kematian terhadap terdakwa, seorang pria yang menurut polisi tinggal di wilayah yang sama dengan korban, seorang Hindu, di distrik Dumka di negara bagian Jharkhand di timur.

Polisi mengatakan pria itu menuangkan minyak tanah ke korban, bernama Ankita, melalui jendela rumahnya ketika dia tidur dan membakarnya Selasa lalu. Dia meninggal di rumah sakit karena luka bakar parah pada hari Minggu.

"Dua pejabat senior telah dikerahkan di kota dan mereka akan berkoordinasi dengan kepala polisi distrik dalam penyelidikan," kata Amol V. Homkar, juru bicara polisi Jharkhand, menambahkan bahwa terdakwa dan rekan terdakwa telah ditangkap.

Vishva Hindu Parishad, atau Dewan Hindu Dunia, mengatakan mayoritas komunitas Hindu akan turun ke jalan sebagai protes jika tindakan yang tepat tidak diambil.

Otoritas distrik telah membatasi pergerakan orang untuk mencegah dampak dari insiden tersebut.

"Setelah kekejaman yang dijatuhkan kepada Ankita, kematiannya membuat setiap orang India menundukkan kepala karena malu," kata Rahul Gandhi, pemimpin partai oposisi utama Kongres, di Twitter.

"Saat ini, ada kebutuhan mendesak untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan di negara ini," ucapnya. [CNN]