Beranda / Berita / Dunia / Kereta Mogok, Puluhan Penumpang Terjebak di dalam Terowongan Penghubung

Kereta Mogok, Puluhan Penumpang Terjebak di dalam Terowongan Penghubung

Rabu, 24 Agustus 2022 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Peta yang menunjukkan terowongan layanan di bawah laut. [Foto: Eurotunnel via BBC]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Puluhan orang terdampar selama berjam-jam di dalam terowongan penguhubung setelah kereta api dari Calais ke Folkestone mogok.

Para penumpang Eurotunnel Le Shuttle dievakuasi melalui terowongan penghubung, yang merupakan terowongan layanan darurat, setelah harus meninggalkan kendaraan mereka. Mereka akhirnya dipindahkan ke kereta pengganti dan dibawa ke terminal Folkestone di Kent.

Seorang juru bicara Eurotunnel Le Shuttle mengatakan layanan sekarang kembali normal. 

 "Insiden Selasa (23/8/2022) malam dimulai ketika alarm kereta berbunyi dan ini perlu diselidiki," ucapnya mengutip BBC.com, Rabu (24/8/2022).

"Shuttle dibawa ke perhentian terkendali dan diperiksa. Sebagai tindakan pencegahan, demi keselamatan dan kenyamanan mereka, kami memindahkan penumpang melalui terowongan penghubung," kata juru bicara.

"Kami membawa mereka ke gedung terminal penumpang, di mana makanan dan minuman tersedia, dan kemudian perlahan-lahan mengeluarkan shuttle dan menyatukan mereka kembali dengan kendaraan mereka," lanjutnya.

Sarah Fellows (37) dari Birmingham, mengatakan kepada kantor berita PA bahwa dia menemukan terowongan itu "mengerikan".

"Itu seperti film bencana. Anda hanya berjalan ke jurang tanpa mengetahui apa yang terjadi. Kita semua harus tetap berada di bawah laut dalam antrian besar ini," ucapnya.

"Ada seorang wanita menangis di terowongan, wanita lain mengalami serangan panik yang bepergian sendirian," lanjutnya.

Mike Harrison, dari Cranbrook di Kent, mengatakan kepada BBC News bahwa butuh waktu sekitar enam jam untuk melakukan perjalanan dari Calais ke Folkestone.

"Segalanya menjadi sedikit kacau, sedikit stres. Beberapa orang mengalami serangan panik ringan," katanya. [BBC]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda