Beranda / Berita / Dunia / Kasus Virus Corona Meningkat, Bolivia Buat Mobil Khusus Kremasi

Kasus Virus Corona Meningkat, Bolivia Buat Mobil Khusus Kremasi

Minggu, 16 Agustus 2020 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Prototype mobil kremasi yang dibuat untuk mengatasi naiknya korban meninggal akibat virus corona. (Foto: Mirror.co.uk)


DIALEKSIS.COM | Bolivia - Wabah virus corona semakin memburuk di Bolivia. Hal itu mendorong terciptanya sebuah truk trailer sebagai krematorium berjalan.

Dikutip dari mirror.co.uk, fasilitas pemakaman dan rumah-rumah duka di Bolivia kewalahan dengan lonjakan kasus virus corona di Negara Amerika Latin itu. Beberapa teknisi di Bolivia lalu mencoba mencari solusi dari tingginya jumlah orang yang harus dikebumikan, namun dengan biaya yang tetap terjangkau oleh masyarakat.

Sebuah truk trailer yang panjangnya 5 x 2 meter dan dilengkapi dengan gas cair, diharapkan bisa menjadi pilihan bagi keluarga-keluarga yang tak punya dana banyak untuk membiayai sebuah pemakaman. Carlos Ayo, insinyur teknik lingkungan dan salah satu perancang ‘oven kremasi’ mengatakan gagasan membuat truk trailer kremasi muncul dalam upaya menolong negara yang dalam kondisi membutuhkan bantuan.

Krematorium sangat mahal dan hanya bisa diakses di kota-kota besar di Bolivia. Ayo mengatakan ada tiga tabung bahan bakar yang bisa membakar satu jenazah dalam tempo 30 menit. Dalam sehari, saat ini bisa sampai 20 jenazah yang dikremasi oleh truk trailer kremasi tersebut. Beberapa pemerintah daerah ada yang sudah mengajukan permintaan agar dibuatkan juga truk trailer untuk mengkremasi jenazah.

“Kami ingin membantu di tengah pandemik ini. Kami bertanya pada diri sendiri, bukankah lebih baik jika sebuah mesin kremasi bisa ‘berjalan’, bergerak dari satu tempat ke tempat lain?,” kata Ayo.

Untuk menggunakan jasa truk trailer kremasi ini, biaya yang dibutuhkan hanya sekitar 30 GBP atau Rp 585 ribu. Biaya itu jauh lebih murah dibanding kremasi regular di krematorium yang berkisar sekitar 764 GBP (Rp 14 juta).

Di Bolivia, ada 95.071 kasus virus corona. Dari jumlah tersebut, 3.827 berakhir dengan kematian.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda