kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Junta Militer Myanmar, Pecat Kyaw Moe Tun sebagai Dubes Myanmar untuk PBB

Junta Militer Myanmar, Pecat Kyaw Moe Tun sebagai Dubes Myanmar untuk PBB

Minggu, 28 Februari 2021 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Dubes Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun (Foto: UNTV via AP)



DIALEKSIS.COM | Dunia - Sosok Kyaw Moe Tun, Duta Besar Myanmar untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menjadi sorotan publik internasional setelah dipecat oleh pemerintahan militer karena menyuarakan penghentian kudeta di Myanmar.

Dengan berani, Tun menyerukan akan terus melawan militer Myanmar yang kini didesak oleh banyak pihak untuk mengembalikan demonstrasi di negara ini. Di depan representasi PBB di Jenewa, Kyaw Moe Tun mengatakan bahwa dirinya berbicara untuk pemerintah Suu Kyi dan meminta bantuan untuk membatalkan "kudeta militer ilegal dan inkonstitusional."

"Saya memutuskan untuk melawan selama saya bisa, "kata Kyaw Moe Tun, seperti dilansir Reuters, Minggu (28/2/2021).

Baca juga: Artidjo Alkostar Tutup Usia: Sosok Aktivis, Advokat, Hakim Agung dan Dewas KPK

Lalu bagaimana sosok Kyaw Moe Tun yang berani menentang militer itu? berikut profilnya melansir dari situs resmi perwakilan Myanmar untuk PBB.

Pendidikan

Kyaw Moe Tun meraih gelar sarjana Hubungan Internasional di Universitas Yangon, Myanmar pada 1992. Pendidikan Tun tak berhenti di jenjang sarjana, ia kembali meneruskan gelar master di Jepang pada 2002. Ia meraih gelar Master Administrasi Bisnis dari International University of Japan, Niigata, Japan (2002-2004).

Tun pernah menjadi peneliti tamu di Institute for Security and Development Policy (ISDP), Stockholm, Swedia dari bulan April hingga Juni 2011.

Baca juga:Bill Gates Usai Divaksinasi Covid-19, Ini Wejangan

Perjalanan Karir

Kyaw Moe Tun menjabat sebagai Dubes Myanmar untuk PBB sejak Juli 2018 hingga dicopot oleh militer pada 27 Februari 2021. Semasa jabatannya ia terus menggemakan aksi melawan militer dan meminta kudeta dibatalkan.

Sebelum menjabat sebagai Dubes, lulusan magister Jepang ini diketahui sudah malang-melintang di dunia politik dengan bergabung bersama Kementerian Luar Negeri pada 1993 sebagai Kepala Cabang atau sekretaris ketiga.

Dari tahun 1997-2001, ia hijrah ke Jakarta, Indonesia guna mengemban amanah sebagai Sekretaris Ketiga di Kedutaan Myanmar di Indonesia [detik.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda