Beranda / Berita / Dunia / Israel Bantah Telah Kirim Pasukan ke Jalur Gaza

Israel Bantah Telah Kirim Pasukan ke Jalur Gaza

Jum`at, 14 Mei 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +



DIALEKSIS.COM | Jakarta - Militer Israel membantah telah mengirim pasukan ke Jalur Gaza setelah sebelumnya menyatakan kebalikannya. Pihak militer mengklarifikasi pernyataan sebelumnya dan menyalahkan masalah "komunikasi internal" sebagai penyebab kebingungan.

Sebelumnya juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus, mengatakan kepada media lepas tengah malam pada Jumat (14/5) bahwa pasukan telah tiba di Jalur Gaza. Ini jadi bagian operasi yang berlangsung terhadap kelompok militan Palestina, Hamas.

"Pesawat dan pasukan Israel di darat sedang melakukan serangan di Jalur Gaza," kata pihak militer lewat pesan singkat, seperti dikutip dari AFP.

Pernyataan itu diberikan setelah tengah malam dan dua jam kemudian terbit klarifikasi bahwa tidak ada tentara di Gaza.

Pada Kamis (13/5) pagi Israel menggempur Gaza dan mengerahkan pasukan dan tank tambahan ke perbatasan. Sementara itu Palestina menembakkan rentetan roket.

Korban tewas pada hari keempat konflik pun meningkat jadi lebih dari 100 orang.

Saat itu juru bicara militer menyebut akan terus mempersiapkan diri dengan berbagai skenario. "Salah satu skenario" serangan ini termasuk invasi darat.

Hubungan Israel-Palestina memanas sejak bulan Ramadan. Ini berawal saat penutupan akses Masjid Al Aqsa oleh polisi Israel, padahal saat itu warga Palestina akan masuk kompleks masjid untuk memperingati Hari Kemenangan.

Bentrok terjadi di minggu terakhir Ramadan saat warga akan ke masjid untuk tarawih dan itikaf.

Tak hanya itu, sengketa lahan menambah api dalam konflik. Putusan pengadilan distrik Yerusalem memaksa warga Palestina beranjak dari pemukiman mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.

Pihak yang dimenangkan dalam sengketa ini adalah pemukim Yahudi. Merekan mengklaim bahwa keluarga kehilangan tanah saat perang yang berujung pada pembentukan Israel pada 1948.[CNN Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda