Beranda / Berita / Dunia / Ihwal Konflik Palestina - Israel, Amerika Dikabarkan Memblok Deklarasi DK PBB

Ihwal Konflik Palestina - Israel, Amerika Dikabarkan Memblok Deklarasi DK PBB

Kamis, 13 Mei 2021 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Kemenlu RI)


DIALEKSIS.COM | Dunia - Dewan Keamanan PBB kembali menggelar pertemuan darurat pada Rabu malam menyusul memburuknya pertempuran antara Palestina dan Israel. Namun, pertemuan itu tetap berakhir tanpa resolusi ataupun pernyataan bersama. Menurut laporan Channel News Asia, Amerika menolak rancangan pernyataan bersama yang dibuat oleh DK PBB.

Beberapa diplomat, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan Amerika adalah satu-satunya pihak yang menentang deklarasi pernyataan bersama. Menurut Amerika, rancangan yang ada tidak akan menolong de-eskalasi pertempuran antara Palestina dan Israel.

"Amerika secara aktif melakukan pendekatan diplomatis di balik layar terhadap semua pihak yang terlibat untuk meredakan ketegangan. Pada kondisi sekarang, pernyataan bersama DK PBB akan kontraproduktif," ujar salah satu sumber yang mengetahui diskusi di DKK PBB, Kamis, 13 Mei 2021.

Sumber tersebut melanjutkan, pertemuan baru sangat mungkin untuk digelar. Namun, kali ini, ia menyakini pertemuan DK PBB akan bersifat terbuka dan digelar dalam waktu dekat.

Palestina sendiri, kata sumber, sudah meminta pertemuan yang bersifat terbuka. Jika tak ada halangan, pertemuan bisa digelar pada Jumat ini waktu Cina. Hal itu mengingat Cina lah yang mendapat giliran memimpin rapat DK PBB kali ini.

"Tujuan utamanya adalah berkontribusi ke penciptaan perdamaian dan memastikan DK PBB mampu membujuk gencatan senjata," ujar sumber berbeda, tetap anonim, menurut laporan Channel News Asia.

Beberapa negara tidak terima dengan upaya Amerika memblok pernyataan bersama. Alhasil, empat negara anggota DK PBB dari Eropa memutuskan untuk mengeluarkan pernyataan bersama lebih dahulu. Mereka terdiri atas Norwegia, Estonia, Prancis, dan Irlandia.

Dalam pernyataannya, keempat negara secara terang-terangan meminta Israel untuk menghentikan serangan ke Palestina atau Yerusalem Timur. Menurut mereka, jumlah korban serangan Israel tidak bisa diterima dan mengkhawatirkan.

"Kami meminta Israel untuk melakukan gencatan senjata, penghancuran, maupun penggusuran, tak terkecuali di Yerusalem Timur," ujar pernyataan mereka.

Secara terpisah, Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengirim surat permohonan ke PBB. Dalam surat itu, ia meminta PBB segera mengambil tindakan untuk menghentikan serangan Israel ke warga Palestina, terutama di jalur Gaza.

Menurut data terakhir dari Al Jazeera, 69 orang tewas dalam serangan yang diarahkan ke Gaza, Palestina, Kamis ini. Sebanyak 17 di antaranya adalah anak-anak dan delapan adalah perempuan. Korban luka-luka mencapai 390 orang. Di sisi Israel, pertempuran yang terjadi menewaskan enam orang [tempo.co].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda