Irak Dilanda Demam Berdarah Misterius Tewaskan 8 Orang di Irak, Waspadai Gejalanya
Font: Ukuran: - +
(SHUTTERSTOCK/TACIO PHILIP SANSONOVSKI)
DIALEKSIS.COM | Dunia - Sekitar 40 kasus demam berdarah virus (VHF) telah dilaporkan di Irak. Kasus tersebut termasuk 8 kematian, sejak kasus pertama terdeteksi di Dhi Qar bulan lalu. Demikian menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Irak. Juru bicara kementerian Sayf al-Badr, menyatakan, 23 infeksi dan 5 kematian dilaporkan di provinsi selatan Irak, Dhi Qar.
Sementara kasus kematian terbaru dilaporkan di provinsi utara, Kirkuk, pada Jumat pagi, 6 Mei 2022, kantor berita Xinhua melaporkan, seperti dikutip The HealthSite. Demam berdarah virus (VHFs) adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh beberapa keluarga virus berbeda, yang memengaruhi banyak sistem organ dalam tubuh dan mengurangi kemampuannya untuk berfungsi sendiri.
Gejala VHFs bervariasi menurut penyakitnya, namun demam dan perdarahan, sering masuk ke dalamnya. Kelelahan, pusing, nyeri otot, tulang atau sendi, mual dan muntah, serta diare, merupakan tanda dan gejala awal dari kondisi ini.
Dalam kasus yang lebih parah, penderitanya mungkin mengalami pendarahan di bawah kulit, organ dalam, atau dari mulut, mata atau telinga, mengalami kerusakan sistem saraf, koma, gagal ginjal, masalah pernapasan dan gagal hati.
Jika mengalami tanda dan gejala-gejala tersebut, segera temui dokter. Disarankan berkonsultasi dengan dokter yang terlatih dalam kasus pengobatan internasional atau penyakit menular.
Bagaimana virus VHF menyebar ke manusia?
Virus yang menyebabkan demam berdarah virus diketahui hidup di berbagai hewan dan inang serangga, paling sering pada nyamuk, kutu, tikus atau kelelawar.
Menurut para ahli kesehatan, virus ini dapat menyebar ke manusia ketika bersentuhan dengan hewan atau serangga yang terinfeksi (melalui darah, air liur, air mani, feses atau urine). Beberapa VHF disebarkan oleh gigitan nyamuk atau kutu.
Kemudian, penularan dari orang ke orang dari beberapa VHF dapat berlanjut terutama melalui kontak langsung atau ketika berada di fasilitas kesehatan. Menurut Mayo Clinic, diperlukan waktu 2-21 hari untuk gejala berkembang setelah terinfeksi, tergantung pada jenis virusnya [viva.co.id].